REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Umat Muslim di Hong Kong merasa bahagia karena mendapat kebebasan dalam menjalankan ibadah. Muslim di Hong Kong tidak pernah mendapat diskriminasi dan intimidasi meski hidup sebagai kelompok minoritas.
Namun, fasilitas peribadatan dan pendidikan Islam yang minim masih membuat Muslim kesulitan. Untuk itu, komunitas Muslim Hong Kong tengah berusaha membangun sekolah Islam di Hong Kong.
"Saya bermimpi untuk mendirikan sekolah Islam di sini," kata Ishaque Sarker, imigran asal Bangladesh seperti dikutip dari onislam.net, Senin (24/9).
Sarker merasa prihatin dengan kondisi itu dan mengharapkan Muslim Hong Kong dapat bekerjasama guna mewujudkan mimpi itu. "Jadi, kita tidak perlu pergi ke Indonesia, Malaysia atau Singapura untuk belajar agama Islam," kata dia.
Soal masjid, saat ini Hong Kong baru memiliki lima masjid resmi. Ada juga Musala yang tersebar di seluruh kota. "Konsekuensi dari keterbatasan ini, banyak umat Islam yang terpaksa salat di luar," kata dia. Menurur Sarker, komunitas Muslim sendiri telah mengajukan permohonan kepada otoritas Hong Kong.
Populasi Muslim di Hong Kong berjumlah antara 200.000 dan 250.000 jiwa. Sekitar 50 persennya berasal dari Indonesia. Hanya 20.000 atau lebih yang merupakan warga negara Hong Kong. Agung Sasongko