REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON, BANTEN -- Silvi Sugianti, salah seorang penumpang KMP Bahuga Jaya yang selamat, mengatakan sirene kapal tidak bunyi saat tabrakan dengan kapal tanker Nurgas Cantika berbendera Singapura, Rabu (26/9) lalu.
Beberapa saat sebelum kejadian, ia berdiri di pinggir kapal usai menunaikan ibadah Shalat Subuh. Saat itu ia melihat kapal tanker yang berukuran lebih besar dari kapal KMP Bahuga Jaya semakin lama semakin mendekat hingga akhirnya kapal tanker menabrak lumbung kapal bagian kiri.
Akibat benturan yang keras, Silvi menuturkan, sempat melihat beberapa penumpang yang ada di pinggir kapal terlempar ke laut.
Setelah tabrakan itu, kapal Bahuga Jaya semakin oleng dan miring.
Sontak seisi kapal yang sunyi berubah menjadi kepanikan dan penumpang laki-laki mendobrak pintu berisi pelampung yang masih terkunci. Mereka berebut pelampung untuk dipakaikan ke tubuh masing-masing.
"Kelihatan kapal tanker itu menabrak lambung kapal dan bunyi 'Bum' cukup besar. Tanda sirine juga tidak ada. Saya di laut sekitar dua jam sampai ditolong kapal yang lewat," kenangnya kepada Menteri Perhubungan, EE Mangindaan yang mengunjungi sembilan penumpang yang masih dirawat di RS Krakatau Medika, Kamis (27/9) kemarin.T
Tabrakan ini merupakan pertama kalinya yang terjadi di Selat Sunda, salah satu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang menjadi zona damai dan dapat dilewati kapal-kapal internasional.