REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPU DKI Jakarta, Jumat (28/9), menyatakan jumlah pemilih golongan putih (golput) dalam pelaksanaan Pemilukada putaran kedua pada 20 September 2012 mengalami penurunan. Bila pada putaran pertama pemilukada pada 11 Juli 2012, pemilih golput mencapai 36,3 persen, kini pada putaran kedua pemilih golput hanya tercatat sebanyak 33,2 persen atau turun 3,1 persen.
Angka golput yang paling besar terdapat di Jakarta Timur. Dari DPT putaran kedua, jumlah pemilih di kawasan ini mencapai 1.999.040 orang, namun yang datang memberikan suaranya hanya mencapai 1.328.944 orang. Artinya, ada sekitar 670.096 warga yang tidak memberikan hak pilihnya dalam putaran kedua.
Angka golput yang paling kecil ada di Kabupaten Kepulauan Seribu, yaitu hanya mencapai 4.201 orang. Jumlah ini didapat dari hanya ada 12.166 orang yang datang ke TPS dari jumlah DPT yang mencapai 16.367 orang.
Sehingga, dari total DPT pada putaran kedua terdapat 6.996.951 pemilih, namun yang hadir ke TPS untuk memberikan suara hanya sekitar 66,8 persen atau sebanyak 4.667.991 orang. Sedangkan yang memilih golput atau tidak memberikan hak pilihnya ada sekitar 33,2 persen atau sebanyak 2.328.960 orang.
Ketua Pokja Pemungutan dan Penghitungan Suara KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan tingkat partisipasi pemillih di putaran kedua Pemilukada DKI meningkat sebanyak 2,2 persen. Yaitu menjadi 66,8 persen dibandingkan jumlah partisipasi pemilih pada putaran pertama sebesar 64,6 persen.
“Ini sudah baik karena mengalami peningkatan partisipasi pemilih, meski meleset dari target KPU Provinsi DKI. Kami menargetkan partisipasi pemilih pada putaran kedua mencapai 70 persen,” ungkap Sumarno, di Jakarta, Jumat.