Kamis 04 Oct 2012 09:01 WIB

Bentuk-Bentuk Kegiatan Sufi (7-habis)

Ilustrasi
Foto: trekearth.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Para pengikut Haji Bektash (wafat 1337) telah dan tetap dalam beberapa tempat, dianggap sebagai amoral, karena praktik mereka mengizinkan kaum perempuan pada pertemuan-pertemuan mereka.

Tidak ada seorang pun yang dapat, atau akan mengerti mereka ketika mereka mengatakan bahwa hal itu (adalah) penting atau tak dapat dihindarkan, untuk mengenakan kembali 'pakaian' keseimbangan sosial, dari suatu masyarakat yang didasarkan atas supremasi kaum laki-laki.

'Pengembalian kedudukan sosial kaum perempuan' dengan mudah disuarakan, hingga belum lama berselang hal itu menjadi suatu tujuan yang 'dapat diterima' seperti sebuah jubah atau selubung untuk pesta yang memabukkan.

Tidak ada seorang pun yang mempunyai kedudukan sosial, bahkan di abad ke-19 dan awal abad ke-20, menyusahkan diri sendiri untuk melihat pada tuntutan, yang dibuat oleh laki-laki seperti Sufi Turki yang terpelajar dan Zia Gokalp yang ternama, bahwa para penulis Sufi pada abad-abad yang lalu, memiliki garis besar dan menggunakan teori-teori yang belakangan diidentifikasi dengan nama-nama dari Berkeley, Kant, Foullee, Gruyeau, Nietzsche, dan William James.

Hal ini membawa kita kepada proyeksi Sufi lain yang penting, sesuatu yang menyebabkan teka-teki—dan bahkan kegusaran—pada beberapa macam orang tertentu, tetapi sekalipun demikian harus dihadapi.

Hal itu adalah tuntutan bahwa apabila kegiatan Sufistik menjadi terpusat pada satu pokok, atau satu komunitas dalam suatu bentuk yang sangat aktif dan 'sebenarnya' (bukan tiruan), juga dikerjakan hanya untuk waktu terbatas dan tujuan-tujuan berbeda.

Inilah tipe orang yang mengatakan, 'Saya ingin hal itu di sini dan sekarang atau tidak sama sekali,' yang tidak menyukai pernyataan ini. Mengajukan cara lain, gagasan bahwa tidak pernah ada masyarakat yang sempurna, juga tidak kebutuhan-kebutuhannya secara pasti, sama seperti masyarakat-masyarakat lain.

Tidak ada seorang Sufi yang bermaksud menegakkan sebuah institusi yang berlangsung secara terus menerus. Bentuk luar di mana dia menanamkan gagasan-gagasannya adalah suatu kendaraan singkat atau wahana yang didiami sementara, dirancang untuk operasi lokal. Bahwa hal itu berlangsung lama, ia berkata, ini dalam wilayah lain.

sumber : Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat oleh Idries Shah/Media Isnet
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement