Kamis 04 Oct 2012 22:29 WIB

KPK Pertanyakan 50 Ribu Dolar Titipan Nazaruddin

Nazaruddin berkonsultasi dengan kuasa hukum di Pengadilan Tipikor Jakarta Selatan
Foto: Antara
Nazaruddin berkonsultasi dengan kuasa hukum di Pengadilan Tipikor Jakarta Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--KPK mempertanyakan uang yang dititipkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, sebesar 50.000 dolar Amerika Serikat pada 12 Agustus 2008. "Saya jawab itu pinjaman tapi tidak jadi saya pakai, hari itu juga saya kembalikan," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustopa, mengatakan, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/10)

Pengakuan sekretaris Fraksi Partai Demokrat itu sama seperti yang terdapat dalam laporan keuangan PT Anugrah Nusantara secara terpisah.

Transaksi pinjaman itu tercatat pada Laporan Transaksi USD PT Anugrah Nusantara. Disebutkan Pengembalian Kas dr Saan Mustofa (Partai) dititipkan di kasir, pada 13 Agustus 2008. Namun nilainya menyusut menjadi hanya 49.500 dolar AS atau selisih 500 dolar AS dari pinjaman awal.

Mengenai selisih itu, dia menyatakan, "Yang 500 dolar dipakai Nazaruddin untuk sewa kamar di hotel. Jadi saya tidak punya hutang," kata Mustopa. Titipan untuk keperluan partai MR. D Via Saan Mustofa USD $50,000 x Rp.9,178, tertulis dalam laporan keuangan pada 12 Agustus 2008.

 

"Saya tidak pernah bersenggolan dengan Nazaruddin dan perusahaanya saja tidak tahu. Sehingga saya meminta Nazar jangan memfitnah orang sembarangan," ujarnya.

Ketika ditanya tudingan Nazaruddin, dirinya kenal dengan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Soeparno, yang disebut-sebut Nazaruddin ikut mengatur pertemuan terkait proyek PLTS, Mustopa mengatakan, "Saya tidak kenal dengan Erman Suparno. Saya juga 'gak pernah punya urusan dengan beliau.

Sebaliknya, secara terpisah, di Jakarta, Soeparno tegas menampik tudingan Nazaruddin, bahwa dia kenal Mustopa, juga tidak pernah bertemu dengan Mustopa dan Anas Urbaningrum di kediamannnya saat menjadi menteri.

"Saya tidak kenal Saan, kalau tidak percaya tanyakan ke Saan. Sampai detik ini saya tidak pernah kenal sama sekali namanya Saan, sehingga ketemu juga tidak pernah. Jadi omongan Nazaruddin itu banyak berbohong," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement