REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang mendapat 'serangan' dari Polri. Lembaga antikorupsi itu menerima dengan senang hati jika pihak TNI memberikan perlindungan kepada KPK.
"Setidak-tidaknya dari saya tidak (tidak meminta). Tapi kalau ada yang datang mau melindungi KPK termasuk tentara ya kita welcome (terbuka). Saya duga banyak yang ingin melindungi KPK," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjodjanto di kantornya, Sabtu (6/10) pagi.
Untuk diketahui, KPK kembali mendapat serangan dari Polri. Setelah kriminalisasi pimpinan KPK pada 2009 lalu, maka pada tahun ini penyidik KPK bernama Novel yang dinilai dikriminalisasi.
Saat ini, hubungan antara KPK dan Polri cenderung memburuk terutama setelah terjadinya sengketa penanganan kasus simulator SIM. Di mana, KPK menetapkan dua orang tersangka yang berpangkat jenderal aktif.
Sebaliknya, hubungan KPK dan TNI dinilai sedang dalam keadaan 'mesra'. Hal tersebut ditunjukkan dengan dipinjamkannya rumah tahanan milik TNI untuk menahan tersangka KPK. Selain itu, pihak TNI pun menyatakan siap membantu KPK dalam memberantas korupsi.