REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta Jumat menyatakan kekecewaannya pada Presiden Afghanistan Hamid Karzai yang mengeritik pasukan AS bukannya menghargai pengorbanan mereka.
Panetta yang tiba di Peru untuk memulai kunjungan di Amerika Latin, sebelumnya mengemukakan kepada wartawan di pesawat militer yang membawanya ke Lima bahwa Karzai harus ingat bahwa lebih dari 2.000 tentara AS tewas di Afghanistan.
Kekecewaan itu muncul setelah Karzai Kamis mengatakan AS gagal mengejar para gerilyawan yang berpangkalan di Pakistan, satu tuduhan lainnya yang Panetta balas menyerang presiden Afghanistan itu.
"Kami telah membuat kemajuan di Afghanistan karena ada pria-pria dan wanita-wanita yang berseragam yang ingin berperang dan siap mati bagi kedaulatan Afghanistan dan hak mereka untuk memerintah dan menjamin keamanan diri mereka sendiri," kata Panetta.
"Kami kehilangan lebih dari 2.000 pria dan wanita AS, ISAF kehilangan pasukan di sana dan Afghanistan kehiangan sejumlah besar pasukan mereka dalam pertempuran.
Gejolak itu jarang terjadi pada Panetta dan pernyataan itu diucapkan saat hubungan antara AS dan Afghanistan tegang setelah sejumlah tentara tewas dalam serangan-serangan terhadap pasukan AS oleh rekan-rekan lokal mereka.
Di Afghanistan, citra AS juga buruk dikalangan rakyat biasa Afghanistan tahun ini akibat kasus pembakaran Al Quran di satu pangkalan militer, pelecehan terhadap mayat-mayat dan satu pembunuhan para warga sipl oleh seorang tentara AS yang nakal.
Sejumlah personil pasukan keamanan Afghanistan menembakkan senjata-senjata mereka ke sekutu-sekutu mereka menewaskan setidaknya 51 tentara NATO tahun ini.
Kendatipun peristiwa ini, banyak warga Afghaistan terutama di kota-kota, khawatir penarikan pesukan Barat tahun 2014 dari negara di mana pemerintah Karzai dianggap terlibat korupsi dan ketergantungannya pada dukungan asing.