Selasa 09 Oct 2012 11:19 WIB

Kronologi SAS Diusir dari SMP Budi Utomo

Rep: Dessy Saputri/ Red: Hafidz Muftisany
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- SAS (14 tahun), korban penculikan dan perkosaan oleh teman facebooknya, kini tidak dapat masuk sekolah lagi.SAS mengaku tidak dapat bersekolah lagi di SMP Budi Utomo karena dikeluarkan secara paksa oleh sekolahnya, Senin (8/10).

Pengeluaran secara paksa ini menurutnya dilakukan oleh pihak sekolah ketika sedang melakukan upacara sekolah dan dihadapan para siswa. 

Menurut orang tua SAS, Rauden Gultom, putrinya tidak diterima disekolahnya ketika masuk sekolah untuk pertama kalinya. "Anak saya tadi diusir dari sekolah ketika masuk kelas. Padahal dia sangat bersemangat untuk kembali bersekolah setelah sekitar sebulan ia tidak bersekolah," katanya.

Rauden juga mengatakan ia melihat putrinya menangis setelah diusir pihak sekolah. Saat itu SAS mengatakan pemilik yayasan sekolah menghubunginya untuk membahas permasalahan yang ia alami.

Namun, ketika ibu SAS datang untuk menemui pemilik yayasan dan wali kelas, tak satupun datang menemuinya untuk menjelaskan masalah yang anaknya alami. Ia sendiri mengaku bingung dan tidak tahu alasan putrinya tidak diperbolehkan masuk kelas.

Rauden juga mengatakan saat upacara berlangsung, pihak sekolah sempat membicarakan anaknya di depan siswa-siswa lain meskipun tidak menyebutkan namanya. Hal ini membuat putrinya trauma dan menangis.

Saat ini, kondisi SAS masih menangis dan syok atas kejadian yang ia alami di sekolah. "Pidato di upacara sekolah tadi membuat putri saya syok karena sekolah tidak mau menerima dia lagi dengan alasan telah menjelekkan nama sekolah," kata Rauden.

Ketika Republika hendak mengkonfirmasi pihak sekolah atas kejadian ini, kepala sekolah SMP Budi Utomo dan pemilik yayasan SMP Budi Utomo tidak berada di lokasi sekolah. Namun, Kepala Tata Usaha Yayasan Budi Utomo, Timma, mengatakan pihak sekolah memang tidak dapat menerima Angel untuk bersekolah lagi.

Meskipun saat ini SAS belum dikeluarkan dari sekolah, namun sekolah berencana akan mengeluarkannya. "SAS tidak bisa bersekolah lagi karena dia kabur," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa nama baik sekolah akan dilindungi dari tingkah laku SAS. Menurutnya saat ini status SAS sebagai pelajar SMP Budi Utomo menggantung. "Menggantung karena tidak bisa belajar di sekolah," kata Timma.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement