Rabu 10 Oct 2012 12:00 WIB

Romney Kikis Pesona Obama

Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden AS Barack Obama bersama kandidat presiden dari partai Republik Mitt Romney.
Foto: Charlie Neibergall/AP
Presiden AS Barack Obama bersama kandidat presiden dari partai Republik Mitt Romney.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pertarungan kedua kandidat Presiden AS, Mitt Romney versus Barrack Obama dilaporkan berlangsung makin ketat. Sebuah jajak pendapat menunjukan kandidat Partai Republik mampu menunjukan pergerakan positif dan mengikis pesona kandidat incumbent.

Hasil pengumpulan pendapat yang diselenggarakan Reuters/Ipsos dan diterbitkan Selasa menyebutkan dengan hari pemilihan yang akan tiba empat pekan lagi, yaitu 6 November, Romney dan Obama masing-masing mendapatkan 45 persen suara dukungan, seperti yang ditunjukkan dalam jajak harian.

Kubu Demokrat sebelumnya kerap memimpin dalam sebagian besar jajak pendapat selama September, namun Romney mengikis kesenjangan posisi setelah penampilannya yang kuat pada acara debat calon presiden pekan lalu. Obama sendiri memimpin dengan selisih poin 2 persen pada jajak sebelumnya, Ahad.

Jajak pendapat menggambarkan terpecahnya pandangan para pemilih secara ketat dan lesunya perekonomian, kata pengumpul suara dari Ipsos, Cliff Young. "Persaingan menjadi lebih ketat dan di mata orang-orang, Romney makin terlihat sebagai sosok yang pantas menjadi presiden," kata Young.

Peluang Romney yang meningkat juga ditunjukkan melalui jajak-jajak pendapat lain setelah mantan gubernur Massachussetts tersebut melancarkan kritik yang agresif terhadap catatan ekonomi saingannya, Obama, saat acara debat di Denver.

Kelebihan yang dimiliki Obama sudah mulai pudar sebelum debat tersebut berlangsung setelah Romney memulihkan posisinya dari kesalahan langkah-langkah kampanye yang dilancarkannya.

Dengan selisih 38 berbanding 34 persen, para pemilih yang sudah terdaftar mengatakan bahwa Romney tampaknya akan lebih efektif dibandingkan Obama untuk menjabat posisi sebagai presiden.

Kedua kandidat itu saat ini bersaing ketat di mata para pemilih --yang ditanya apakah kedua sosok itu cukup tangguh dan pintar untuk menjabat sebagai presiden AS berikutnya.

Para pemilih juga ditanya pendapat mereka apakah kedua kandidat memiliki nilai-nilai yang tepat dan apakah mereka bisa melindungi lapangan kerja Amerika. Sebelumnya Obama memimpin dalam pendapat terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Jajak sebelumnya yang dilakukan Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa Romney mendapatkan lebih banyak simpati menyangkut masalah-masalah ekonomi, topik yang menjadi fokus debat hari Rabu lalu.

Pada 30 September lalu, Obama memimpin dengan selisih 4,3 persen dari jawaban para responden yang ditanya kandidat mana yang memiliki program lebih baik di bidang ekonomi. Namun pada Ahad, Romney memimpin dengan selisih 4.6 persen untuk pertanyaan yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement