REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kaca bagian depan pesawat pengangkut jemaah calon haji Embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, retak sehingga berdampak terhadap pemberangkatan di embarkasi setempat.
"Ada kerusakan kaca depan sebelah kiri akibat terkena serpihan salju saat pesawat berada di atas wilayah udara Kolombo," ujar Station Manager PT Garuda Indonesia cabang Banjarmasin Taufik Husni di Banjarbaru, Sabtu.
Ia mengatakan, insiden itu terjadi dua hari yang lalu saat pesawat yang sebelumnya mengantarkan kelompok terbang 9 Embarkasi Banjarmasin ke Jeddah, Arab Saudi, kembali ke Tanah Air.
Dijelaskannya, meskipun mengalami kerusakan di kaca bagian depan pilot namun pesawat masih bisa melanjutkan perjalanan kembali ke Tanah Air dan saat ini tengah berada di apron Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
"Pesawatnya bisa kembali dengan selamat dan sudah berada di Bandara Syamsudin Noor menunggu suku cadang yang harus didatangkan dari luar negeri," tuturnya.
Ia mengatakan, perbaikan bagian yang rusak itu memerlukan waktu sehingga berdampak terhadap pemberangkatan calon haji kloter 10 Embarkasi Banjarmasin yang tertunda selama 12 jam dari jadwal.
Sebelumnya, pemberangkatan jamaah kloter 10 yang merupakan gabungan calon haji dari Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Utara, Banjarmasin dan TPHD, ditetapkan Sabtu (13/10) pukul 07.15 Wita.
Namun pemberangkatan baru bisa dilakukan Sabtu malam pukul 20.00 Wita menggunakan pesawat pengganti yang disiapkan Garuda untuk mengangkut jamaah ke Arab Saudi sehingga keterlambatan mencapai 12 jam.
"Kami tidak berani mengambil risiko sehingga pesawat harus diperbaiki dan menggantinya dengan pesawat lain untuk mengangkut jamaah kloter 10 meskipun terlambat selama 12 jam dari jadwal," ujar dia.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Banjarmasin Abdul Halim H Ahmad mengatakan, pihaknya memaklumi kondisi itu dan sudah menyampaikan permasalahannya kepada seluruh calon haji.
"Kondisi itu di luar dugaan sehingga kami bisa memaklumi dan sudah menyampaikannya kepada jamaah melalui ketua regu dan ketua kelompok yang mau mengerti atas faktor nonteknis tersebut," katanya.
Sementara itu penundaan keberangkatan kloter 10 mengakibatkan terjadinya penumpukan jamaah di asrama haji karena jamaah kloter 11 juga masuk asrama Sabtu siang.