REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga betawi mengharapkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Jokowi-Ahok, benar-benar dapat membawa kemajuan bagi ibu kota, tanpa melupakan kelangsungan adat istiadat serta budaya asli betawi.
"Kami sebagai warga betawi, tentu berharap gubernur baru dapat membawa kemajuan dengan pembangunan DKI Jakarta, menghilangkan banjir dan kemacetan. Tetapi kemajuan itu juga jangan melupakan budaya dan adat istiadat betawi," ujar Farhan, salah seorang warga betawi Marunda, Jakarta Utara, Ahad (14/10).
Farhan mengatakan, saat ini warga betawi yang hidup di wilayah pinggiran kota, termasuk betawi Marunda, selalu berusaha melestarikan adat istiadat dan cagar budaya warisan nenek moyang agar tetap terjaga.
Salah satunya wujud pelestarian budaya, menurut Farhan, warga Marunda setiap tahun selalu mengadakan kesenian betawi seperti lenong lengkap dengan penganan khas betawi di kawasan cagar budaya Rumah Si Pitung.
Dia berharap pemerintah dalam hal ini gubernur baru yang terpilih Joko Widodo beserta wakilnya dapat memberikan perhatian khusus kepada adat istiadat betawi.
"Misalnya dengan cara memberikan perhatian pada cagar budaya Rumah Si Pitung ini. Jangan sampai digusur, karena ini satu-satunya peninggalan betawi di sini," kata dia.
Senada dengan Farhan, Irham (43), warga betawi Marunda lainnya, mengharapkan gubernur baru nantinya bisa berpihak terhadap masyarakat kecil. Sebab berdasarkan pengalaman Irham, warga kecil kadang tidak luput dari penggusuran.
"Saya warga betawi asli Marunda. Awalnya saya tinggal di Marunda Kelapa, tapi tahun 1986 digusur saya pindah ke Marunda Baru," ujar Irham.
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2012-2017 Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) rencananya akan dilantik di Balai Kota, Jakarta, pada Senin (15/10). Diperkirakan akan banyak relawan pendukung kedua pasangan yang hadir dalam pelantikan tersebut.