REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai-partai Islam di Indonesia terancam tinggal nama pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang. Faktor-faktor penyebab semakin rontoknya perolehan suara partai-partai Islam ini disebabkan karena kepercayaan diri yang terlalu tinggi dan sangat pasif dalam menjangkau pemilih dari kelompok lain.
“Partai Islam terlalu percaya diri dengan konstituen tetapnya. PKB yakin NU pilih mereka dan Muhammadiyah pasti memilih PAN. Terlalu percaya diri,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S Bakry dalam jumpa pers di Hotel Atlet Century, Jakarta, Senin (15/10).
Bakry menambahkan partai-partai Islam di Indonesia seperti PKS, PAN, PKB dan PPP sudah sangat puas dan percaya diri dengan massa tradisional yang menjadi konstituen tetapnya. Sehingga mereka tidak berupaya keras untuk mencari konstituen baru dari kelompok masyarakat lain.
Selain itu, juga tidak ada tokoh-tokoh dari partai-partai Islam yang layak 'dijual' kepada masyarakat. PKS yang hanya mengandalkan Hidayat Nur Wahid pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta pun malah kalah dan perolehan suaranya berkurang cukup siginifikan dibandingkan pada Pemilu 2009 lalu. “Sekarang siapa kalau kita bicara tokoh muda dari partai Islam? tidak ada,” ucapnya.