REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta menyatakan belum dapat memastikan, pada kelompok terbang (kloter) terakhir, akan ada penggabungan antarembarkasi. Total jumlah keberangkatan dari Embarkasi Jakarta sendiri sebanyak 49 kloter.
Wakil Ketua II PPIH, Dimyati RF, mengatakan, dari tahun-tahun penyelenggaran haji sebelumnya, biasanya memang ada penggabungan antarembarkasi dalam satu kloter, pada kloter terakhir Embarkasi Jakarta.
''Tapi kalau untuk penggabungan di tahun ini, kami belum tahu,'' tuturnya kepada Republika, Selasa (16/10), saat ditemui di kompleks Asrama Haji Pondok Gede. Belum bisa dipastikannya penggabungan kloter terakhir antarembarkasi di Embarkasi Jakarta karena belum diketahui jumlah tepat jamaah DKI dan jamaah embarkasi daerah mana yang akan diganbung.
''Kalau yang sudah-sudah, ada (penggabungan),'' ujar Dimyati. Dan, mengenai daerah atau embarkasi mana saja yang jumlah jamaahnya tidak genap satu kloter atau 455 orang pun, belum diketahui. Untuk tahun lalu, jamaah haji asal Embarkasi Jakarta digabung dengan Embarkasi Solo dan Medan.
Oleh karena itu dia mengatakan, untuk mengetahui hasil dan keputusan tepatnya akan dilaksanakan rapat evaluasi antara PPIH dengan beberapa pihak bidang, terkait pelayanan jamaah.
''Salah satunya dengan Penerbangan, Angkasa Pura, Gapura Angkasa. Akan ditanyakan juga ke Garuda, kloter terakhir (tambahan) kapan berangkat,'' papar Dimyati. Sebab, pihak penerbangan lah yang mengetahui tentang kepastian keberangkatan kloter.