Selasa 16 Oct 2012 21:36 WIB

Taliban: Malala Pantas Mati

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Hazliansyah
Anak-anak Pakistan berdoa bagi kesembuhan Malala Yousafzai (14 tahun) yang ditembak Taliban karena memperjuangkan sekolah bagi anak-anak perempuan.
Foto: AP
Anak-anak Pakistan berdoa bagi kesembuhan Malala Yousafzai (14 tahun) yang ditembak Taliban karena memperjuangkan sekolah bagi anak-anak perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Gerilyawan Taliban mengatakan, gadis 14 tahun, Malala Yousufzai pantas mati. Anak sekolah yang ditembak di kepala oleh Taliban tersebut dicurigai sebagai mata-mata Barat.

"Anak Pakistan yang ditembak di kepala pantas mati, dia telah menyatakan pertentangan terhadap kelompok dan memuji presiden AS Barak Obama," tutur pernyataan Taliban, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/10).

Taliban membantah alasan serangan itu lantaran Malala kerap memperjuangkan sekolah bagi anak perempuan. Taliban menyebut gadis itu sebagai "mata-mata barat" yang bertugas memata-matai kelompok mereka.

"Kami tidak menyerang dia untuk meningkatkan suara pendidikan. Kami menargetkan dia karena pertentangannya terhadap mujahidin dan perang mereka," sebutnya.

"Untuk spionase ini, kafir memberinya (Malala) penghargaan. Dan Islam memerintahkan pembunuhan terhadap siapa saja yang menjadi mata-mata musuh," pungkasnya.

Sebelumnya dikabarkan, gadis yang bercita-cita menjadi politikus tersebut ditembak oleh anggota Taliban saat pulang dari sekolah, Rabu lalu. Peluru bersarang di tengkoraknya. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit di Inggris untuk menjalani operasi.

Menurut doktor yang menanganinya di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham, kondisi Malala sangat serius. Sementara itu, lebih dari 50 ulama dari Sunni Ittehad Council (SIC) di Pakistan telah mengeluarkan fatwa bahwa serangan terhadap Malala bertentangan dengan syariah Islam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement