Selasa 16 Oct 2012 23:59 WIB

'Masyarakat tak Peduli Parpol Berlabel Islam'

Rep: Aghia Khumaesi / Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti LSI Burhan Mujadi menyatakan citra korup tidak menjadi penentu unggulnya suara parpol. Tetapi, masih banyak faktor lainnya termasuk faktor tokoh yang kuat. "Citra korup baru salah satu faktor saja, ada banyak faktor lainnya," ujarnya pada Republika, Selasa (16/10).

Di mana menurutnya, saat ini parpol nasionalis memiliki faktor tokoh yang kuat dibandingkan parpol Islam seperti Megawati, JK dan lainnya. Sementara, Parpol Islam saat ini dinilai kurang memiliki tokoh yang memiliki elektoral kuat sepeninggal Abdurrahman Wahid (Gusdur), Amin Rais dan lainnya.

Selain itu, Parpol nasionalis jelas Burhan dinilai dapat melakukan mobilisasi sumber daya yang kuat sehingga, menjadikannya memiliki pemilih yang loyal dan banyak baik di perkotaan maupun pedesaan.

Sedangkan Parpol Islam kurang memiliki itu, karena hanya mengusai wilayah secara terbatas seperti PKB lebih ke pedesaan. Parpol Islam juga kata dia aliran politiknya sudah bertuah, tidak sekuat pengaruhnya dibandingkan dulu. 

Pasalnya, masyarakat menganggap tidak ada perbedaan yang pasti antara Parpol Islam dan nasionalis. "Masyarakat sekarang ini tidak peduli dengan label 'Islam' karena dinilai sama," tambahnya.

Lagipula menurutnya, saat ini Parpol manapun baik Islam maupun nasional tidak ada yang dikenal bersih. Meskipun, parpol Islam lebih baik dalam hal kebersihan korupsi.

Namun, adanya isu korupsi sedikit pada Parpol Islam dampaknya justru akan lebih kuat dan besar dibanding Parpol nasional. "Sekarang yang ditanya, partai paling tidak korupsikan tidak ada,"jelas Burhan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement