Rabu 17 Oct 2012 13:45 WIB

PKS Minta Panglima TNI tak Lindungi Oknum

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Hafidz Muftisany
Seorang jurnalis dicekik oleh oknum TNI saat meliput jatuhnya pesawat Hawk.
Seorang jurnalis dicekik oleh oknum TNI saat meliput jatuhnya pesawat Hawk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengecam kekerasan yang dilakukan oknum TNI Angkatan Udara terhadap wartawan yang sedang meliput jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 di Riau.

"Saya mengecam keras penganiayaan pada wartawan yang dilakukan oknum TNI AU di Riau," kata politisi PKS, Indra kepada wartawan, di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (17/10).

Indra menyatakan tak satu pihak pun boleh menghalangi wartawan saat meliput. Hal ini karena aktivitas jurnalistik dilindungi undang-undang. Beredarnya video kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU telah merusak citra TNI AU di mata publik.

Pasalnya video tersebut secara jelas menunjukan arogansi oknum TNI AU pada insan pers. Di sisi lain, aksi menganiaya, merusak, dan merampas alat peliputan, dinilai Indra sebagai tindakan tak profesional TNI AU.

Indra berharap Kepala Staf Angkatan Udara dan Panglima TNI, Agus Suhartono tidak membela oknum TNI yang bertidak tak profesional. Indra percaya semangat profesionalis yang tengah dibangun TNI akan diterapkan Panglima TNI pada jajarannya.

"Apapun alasanya, perilaku arogan dan tindak kekerasan tidak boleh dibiarkan dan POM TNI AU harus mengusut dan memproses kasus ini," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement