REPUBLIKA.CO.ID, Aisyah RA berkata, "Maka barangsiapa diantara wanita-wanita beriman itu yang menerima syarat tersebut, Rasulullah SAWmengatakan kepadanya, "Aku telah membaiatmu—dengan perkataan saja—dan demi Allah, tangan beliau sama sekali tidak menyentuh tangan wanita dalam baiat itu. Beliau tidak membaiat mereka melainkan dengan mengucapkan, 'Aku telah membaiatmu tentang hal itu’.”
Dalam mensyarah perkataan Aisyah "Tidak, demi Allah” Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan dalam “Fathul Bari” sebagai berikut:
“Perkataan itu berupa sumpah untuk menguatkan berita, dan dengan perkataannya itu seakan-akan Aisyah hendak menyangkal berita yang diriwayatkan dari Ummu Athiyah.”
“Menurut riwayat Ibnu Hibban, Ummu Athiyah mengatakan, "Lalu Rasulullah SAW mengulurkan tangannya dari luar rumah dan kami mengulurkan tangan kami dari dalam rumah, kemudian beliau berucap, 'Ya Allah, saksikanlah’."
Demikian pula hadis sesudahnya—yakni sesudah hadis yang tersebut dalam Al-Bukhari—dimana Aisyah mengatakan, "Seorang wanita menahan tangannya." Ini memberi kesan seolah-olah mereka melakukan baiat dengan tangan mereka.
Al-Hafizh (Ibnu Hajar) berkata, "Untuk yang pertama itu dapat diberi jawaban bahwa mengulurkan tangan dari balik hijab mengisyaratkan telah terjadinya baiat meskipun tidak sampai berjabat tangan. Adapun untuk yang kedua, yang dimaksud dengan menggenggam tangan itu ialah menariknya sebelum bersentuhan. Atau baiat itu terjadi dengan menggunakan lapis tangan.”
Abu Daud meriwayatkan dalam “Al-Marasil” dari Asy- Sya'bi bahwa Nabi SAW ketika membaiat kaum wanita beliau membawa kain selimut bergaris dari Qatar lalu beliau meletakkannya di atas tangan beliau, seraya bersabda,"Aku tidak berjabat dengan wanita."
Dalam Maghazi Ibnu Ishaq disebutkan bahwa Nabi SAW memasukkan tangannya ke dalam bejana dan wanita itu juga memasukkan tangannya bersama beliau.
Menurut Ibnu Hajar, boleh jadi berulang-ulang, yakni peristiwa baiat itu terjadi lebih dari satu kali. Diantaranya ialah baiat yang terjadi dimana beliau tidak menyentuh tangan wanita sama sekali, baik dengan menggunakan lapis maupun tidak, beliau membaiat hanya dengan perkataan saja. Dan inilah yang diriwayatkan oleh Aisyah. “Dan pada kesempatan yang lain beliau tidak berjabat tangan dengan wanita dengan menggunakan lapis, dan inilah yang diriwayatkan oleh Asy-Sya'bi," kata Ibnu Hajar.
Diantaranya lagi ialah dalam bentuk seperti yang disebutkan Ibnu Ishaq, yaitu memasukkan tangan ke dalam bejana. Dan ada lagi dalam bentuk seperti yang ditunjukkan oleh perkataan Ummu Athiyah, yaitu berjabat tangan secara langsung.