REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jamaah calon haji beberapa hari lagi akan masuk di puncak ibadah haji. Menteri Agama, Suryadarma Ali berpesan agar jamaah calhaj dari Indonesia semakin waspada.
Menjelang puncak haji di Armina, jamaah haji seluruh dunia akan berkumpul. Hal ini membuat tingkat kerawanan kejahatan semakin tinggi. Menurut Suryadarma, kewaspadaan harus ditingkatkan bagi seluruh jamaah.
Bukan hanya jamaah yang sudah di tanah suci, namun, juga yang masih ada di tanah air. Sebab, kejahatan bisa terjadi pada siapapun. Termasuk dalam menjalankan ibadah.
"Karena niat jahat seseorang, tidak hanya diluar ibadah, tapi juga didalam ibadah," ungkap Suryadarma Ali di Jakarta.
Menurut Suryadarma, kasus paspor palsu atau buku nikah yang terjadi beberapa waktu lalu adalah contoh kejahatan saat menjalankan ibadah. Untuk itu, jamaah harus selalu waspada. Meskipun di tanah suci adalah tempat untuk berhaji, namun kewaspadaan tersebut harus tetap dijaga.
Selain berpesan untuk semakin waspada, Suryadarma juga mengingatkan faktor utama menjemput puncak haji adalah menjaga kesehatan. Jamaah harus bisa menghemat tenaga untuk melaksanakan puncak ibadah Jum'at (26/10) nanti. Menurut Suryadarma, kebiasaan jamaah dari Indonesia terlalu memfoksir ibadah-ibadah sunah di tanah suci. Namun, saat puncak haji justru banyak yang kehabisan tenaga. Bahkan, tidak sedikit jamaah yang sakit saat puncak haji.
"Paling utama adalah menjaga kesehatan, tenaga jangan diforsir," tambah dia.
Sebagai Amirul Haj, Suryadarma akan memantau langsung pelaksanaan ibadah haji ke tanah suci. Menteri Agama berangkat ke tanah suci Rabu (17/10). Bersama rombongan Amirul Haj yang lain, Menag akan menjadi delegasi resmi jamaah haji Indonesia yang akan bertemu dengan raja Arab Saudi.