Senin 22 Oct 2012 19:13 WIB

Polri Serahkan Berkas Kasus Simulator ke KPK

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hafidz Muftisany
Boy Rafli Amar
Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian RI menyatakan tidak lagi melakukan penyidikan kasus simulator SIM. Polri juga berencana akan menyerahkan kelima berkas perkara para tersangka yang mereka tetapkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Langkah Polri tersebut merupakan respon atas surat yang dilayangkan KPK kepada Polri pada Kamis, 18 Oktober 2012. Dalam surat tersebut, KPK meminta penyidik Polri menghentikan penyidikan kasus dugaan korupsi simulator SIM. Sebelumnya, pada Jumat, 19 Oktober Polri telah melakukan gelar perkara internal membahas surat itu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan jawaban Polri akan disampaikan kepada KPK dan diharapkan esok hari, Selasa (23/10) surat itu telah diterima KPK.

"Intinya, isi surat kami tetap berpedoman pada arahan Presiden bahwa penanganan kasus simulator ditangani oleh KPK. Jadi, intinya kita tidak lagi melakukan kegiatan penyidikan terhadap dugaan kasus korupsi simulator dan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk penanganan lebih lanjut," ujar Boy, Senin (22/10).

Polri tidak lagi menangani kasus ini terhitung sejak surat itu diterima KPK. Kendati demikian, Boy menegaskan Polri tidak menghentikan penyidikan atau menjatuhkan SP3. Dasar penyerahan itu, lanjut Boy, adalah arahan dari Presiden dan surat permintaan dari KPK.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement