REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor muda Adipati Dolken mengaku mendapat peran yang sangat keras dalam film terbarunya, "Sang Martir".
"80 persen babak belur," katanya saat jumpa wartawan di Jakarta sore ini.
Adegan yang menampilkan dirinya dilempar ke tumpukan drum, tidak menggunakan pemeran pengganti. "Bonyok, kena botol, drum," ceritanya.
Baginya, sulit menjalankan karakter Rangga pada awal pembuatan film arahan sutradara Helfi Kardit ini. Selain belum pernah berperan dalam film action, perannya kali ini cukup berbeda jauh dari perannya sebagai Keenan yang senang melukis di "Perahu Kertas".
Tetapi, kesulitan itu teratasi karena ia mengikuti workshop untuk mendalami karakter Rangga bersama pemain lainnya selama sekitar dua minggu. "Membaca sendiri skenario, diresapi," katanya.
Ia juga melakukan observasi dengan mencari referensi di internet untuk mendalami tokoh Rangga.
Dalam "Sang Martir", Rangga merupakan tokoh sentral film tersebut. Ia adalah remaja yatim-piatu yang dibesarkan di panti asuhan milik Haji Rachman (Jamal Mirdad).
Hidupnya berubah kelam setelah salah satu adik asuhnya, Lili (Widy "Vierra") di oleh preman setempat. Rangga membalas dendam dengan membunuh preman itu hingga membuatnya masuk penjara selama tiga tahun. "Waktu dapat skenario, langsung suka banget," katanya mengenai keputusannya bermain dalam film tersebut.
Dalam film terbarunya, ia beradu peran dengan Nadine Alexandra, Fauzan Smith, dan beberapa aktor senior seperti Tio Pakusadewo, Henidar Amroe, Ray Sahetapy, dan Adi Kurdi.