REPUBLIKA.CO.ID, ISTAMBUL -- Satu bom anti-pesawat yang ditembakkan dari Suriah menghantam pusat kesehatan di seberang perbatasan negara itu di Kabupaten Reyhanli, Provinsi Hatay di Turki, Selasa (23/10). Dari laporan stasiun televisi CNN Turki yang dilansir Reuters, belum ada laporan mengenai korban cedera.
Turki telah meningkatkan kehadiran militernya di sepanjang 900 kilometer perbatasannya dengan Suriah dan telah menanggapi penembakan senjata api dan bom mortir yang menghantam wilayahnya dalam perang antara pasukan militer pemerintah dan gerilyawan Suriah. Kantor gubernur wilayah Reyhanli menyatakan belum menerima keterangan mengenai peristiwa tersebut
Ketegangan antara kedua negara bertetangga itu, yang pernah menjadi sekutu erat, mencapai puncaknya sejak Ankara berpaling dan menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad tahun lalu. Hal itu terjadi, karena penindasan kerasnya terhadap protes anti-pemerintah.
Sebelumnya, harian Turki, Milliyet, Sabtu (20/10), melaporkan militer Turki melepaskan 87 tembakan ke Suriah, menewaskan 12 prajurit Suriah dan merusak beberapa tank sebagai pembalasan atas bom dan mortir Suriah yang mendarat di dalam wilayah Turki.
Kepala Staf Militer Turki Jenderal Necdet Ozel bulan ini mengatakan tentaranya akan menanggapinya dengan kekuatan yang lebih besar. Tindakan itu dilakukan, kalau bom terus mendarat di wilayah Turki.
Parlemen Turki juga telah mengesahkan penggelaran prajurit di luar wilayah Turki. Keputusan itu meningkatkan kekhawatiran bahwa perang saudara di Suriah akan menyeret negara regional.