REPUBLIKA.CO.ID, Tak hanya ketertarikan akan budaya populer yang meningkat di Korea Selatan (Korsel), jumlah penduduk yang tertarik memeluk Islam pun bertambah secara signifikan.
Saat ini, terdapat sekitar 92 ribu warga imigran Muslim dan 45 ribu Muslim asli Korea.
Jumlah ini cukup luar biasa mengingat umumnya masyarakat Korsel tidak beragama dan sebagian lainnya tidak menjalankan agama secara sempurna.
Peningkatan jumlah Muslim ini mendorong dibangunnya pusat-pusat kegiatan Islam. Hal ini sangat memudahkan kaum Muslimin mempraktikkan agamanya. Komunitas Muslim di Negeri Ginseng umumnya terpusat di sekitar Seoul.
Di ibu kota Korsel ini pula terdapat Masjid Agung Seoul, masjid terbesar dan yang pertama dibangun di Negeri Ginseng. Dibangun pada 1976, masjid ini dibangun dengan dana dari Misi Islam Malaysia dan negara-negara Islam lainnya.
Menurut Lee Hee-soo, presiden Korea Islam Institute, saat ini telah berdiri pula masjid di kota-kota lainnya di Korsel, misalnya, di Busan, Anyang, Gwangju, Jeonju, dan Daegu.
Sementara itu, pada Maret 2009 Korea Muslim Federation (KMF) membuka sekolah dasar Islam pertama yang bernama SD Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz.
Tujuan didirikannya sekolah ini adalah membantu anakanak Muslim mempelajari agama me reka melalui kurikulum sekolah res mi.