Jumat 26 Oct 2012 14:10 WIB

Hakikat Bermalam di Mina

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Suasana di areal perkemahan jamaah haji di Mina, Arab Saudi.
Foto: Antara/Zarqoni
Suasana di areal perkemahan jamaah haji di Mina, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Bermalam di Mina memiliki arti yang sama dengan bermalam di Muzdalifah. Hanya saja, kesempatan untuk beristirahat di Mina lebih lama dibandingkan di Muzdalifah.

Mabit di Mina ibaratnya adalah persiapan matang untuk melakukan pelemparan jumrah di tiga jamarat (lokasi melempar jumrah), yaitu ula, wustha, dan kubra, yang akan dilakukan pada pagi harinya.

Dengan melakukan mabit di Mina, persiapan melawan setan semakin dimatangkan. Semangat melempar jumrah pada keesokan harinya perlu kita aktualisasikan dalam bentuk perlawanan terhadap setan baik setan yang bersemayam dalam diri sendiri, keluarga, maupun lingungan sekitar.

Iman dan takwa juga harus ditingkatkan sebagai bekal utama kita memerangi setan beserta antek- anteknya, baik dari bangsa jin maupun manusia.

Hanya dengan mempersiapkan bekal sebanyak- banyaknya dan melengkapi senjata secanggih-canggihnya kita akan mampu mengalahkan setan dan pengikutnya. Tanpa bekal dan senjata yang memadai, manusia akan mudah dikalahkan oleh setan.

sumber : Panduan Super Lengkap Haji & Umrah, Oleh Aguk Irawan MN
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement