REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten terancam takkan lagi memiliki relawan-relawan penggerak organisasi ini.
Pasalnya, hingga saat ini mereka masih kekurangan sejumlah tenaga pelatih guna memberikan pengetahuan pada calon-calon relawan.
Padahal keberadaan pelatih ini amat dibutuhkan agar kader-kader muda PMI di Palang Merah Remaja (PMR) bisa mendapatkan keahlian. Tak hanya keahlian penanganan masalah kesehatan, tapi juga ilmu seputar keorganisasian PMI.
Sehingga dengan keahlian dan ilmu dasar tersebut, mereka dapat diperbantukan sebagai sukarelawan di PMI Kota Tangsel.
Walau demikian, Kepala Bagian Pelayanan kesehatan sosial PMI Kota Tangsel, Bambang S, mengatakan PMI Kota Tangsel memiliki program untuk merekrut relawan dari lulusan-lulusan sekolah.
Sebab, PMI Kota Tangsel secara aktif telah memberikan pelatihan pada para siswa di sejumlah sekolah melalui ekstarkulikuler (ekskul) PMR.
“Daripada kita rekrut dari tempat lain, lebih baik dari remaja-remaja yang baru lulus sekolah saja kita ajak. Lagi pula remaja lebih antusias dan bersemangat saat menjadi relawan,” kata Bambang kepada ROL, Rabu (24/10).
Bambang tak menampik jika minat siswa sekolah di Kota Tangsel terhadap ilmu relawan kesehatan sangat tinggi. Setidaknya menurut dia, ini dapat dibuktikan dengan jumlah sekolah yang menyediakan eksul PMR bagi siswanya.