Rabu 24 Oct 2012 22:00 WIB

PMI Tangsel Terancam tak Lagi Punya Relawan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Chairul Akhmad
Sejumlah calon relawan PMI mengikuti Pendidikan dan Pelatihan pembalutan luka.
Foto: Antara/Agus Bebeng
Sejumlah calon relawan PMI mengikuti Pendidikan dan Pelatihan pembalutan luka.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten terancam takkan lagi memiliki relawan-relawan penggerak organisasi ini.

Pasalnya, hingga saat ini mereka masih kekurangan sejumlah tenaga pelatih guna memberikan pengetahuan pada calon-calon relawan.

 

Padahal keberadaan pelatih ini amat dibutuhkan agar kader-kader muda PMI di Palang Merah Remaja (PMR) bisa mendapatkan keahlian. Tak hanya keahlian penanganan masalah kesehatan, tapi juga ilmu seputar keorganisasian PMI.

Sehingga dengan keahlian dan ilmu dasar tersebut, mereka dapat diperbantukan sebagai sukarelawan di PMI Kota Tangsel.

 

Walau demikian, Kepala Bagian Pelayanan kesehatan sosial PMI Kota Tangsel, Bambang S, mengatakan PMI Kota Tangsel memiliki program untuk merekrut relawan dari lulusan-lulusan sekolah.

 

Sebab, PMI Kota Tangsel secara aktif telah memberikan pelatihan pada para siswa di sejumlah sekolah melalui ekstarkulikuler (ekskul) PMR.

“Daripada kita rekrut dari tempat lain, lebih baik dari remaja-remaja yang baru lulus sekolah saja kita ajak. Lagi pula remaja lebih antusias dan bersemangat saat menjadi relawan,” kata Bambang kepada ROL, Rabu (24/10).

 

Bambang tak menampik jika minat siswa sekolah di Kota Tangsel terhadap ilmu relawan kesehatan sangat tinggi. Setidaknya menurut dia, ini dapat dibuktikan dengan jumlah sekolah yang menyediakan eksul PMR bagi siswanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement