REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Banyak orang Arab di Timur Tengah percaya bahwa Barack Obama gagal memenuhi janji-janjinya di wilayah itu. Tetapi, mereka masih lebih memilih Obama daripada pesaingnya Mitt Romney.
Seperti dikutip Irib, orang Arab menilai Romney terlalu dekat dengan Israel. Pesaing Obama itu juga sangat tertarik dengan proyek rekonstruksi kekuatan militer Amerika Serikat.
Hassan Nafaa, seorang profesor di Universitas Kairo, merupakan salah satu yang menilai AS gagal memenuhi janji-janjinya. Dia mendengar langsung saat Obama berpidato di Kairo, Mesir, Juni 2009. Obama berpidato tentang babak baru hubungan antara Amerika dan Muslim.
"Saya salah satu dari orang-orang yang sangat kecewa dengan Obama," kata Nafaa. "Tapi, saya pikir dia jauh lebih baik daripada Romney.''
Sementara, harian Gulfnews melaporkan siapa pun yang memenangkan Pemilu 6 November di AS akan menghadapi banyak masalah rumit di kawasan Timur Tengah.
''Masalah-masalah itu tidak mudah untuk dipecahkan seperti konflik Suriah, isu nuklir Iran dan proses perdamaian Palestina-Israel,'' tulis Gulfnews.
Semua masalah tersebut merupakan tantangan bagi presiden baru AS. Tantangan di tengah memudarnya pengaruh negara itu di kawasan Timur Tengah akibat revolusi Arab. Revolusi yang telah menggulingkan sekutu-sekutu tradisional Washington dan berkuasnya kelompok Islam.