Kamis 25 Oct 2012 12:34 WIB

Dahlan: PLN Merugi sejak Zaman Majapahit

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Didi Purwadi
Menteri BUMN Dahlan Iskan
Foto: Antara
Menteri BUMN Dahlan Iskan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN yang juga mantan Direktur Utama PT PLN Persero, Dahlan Iskan, mengungkapkan kerugian negara pada PLN berpotensi mencapai Rp 100 triliun.

Angka itu jauh lebih besar bila dibandingkan dengan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yakni sebesar Rp 37,6 triliun.

"Saya kira itu (Rp37,6 triliun) kurang besar. Seharusnya mungkin Rp 100 triliun. Kerugian itu dari sejak dulu," kata Dahlan saat ditemui usai menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/10).

Ia meyakini komisi VII DPR sudah mengetahui hal tersebut sejak lama. "Komisi tujuh tahun. Sangat tahu,"tambah mantan Direktur Utama PLN itu.

Dahlan mengatakan potensi kerugian negara di PLN tersebut bukan hanya terjadi pada masa kepemimpinannya di PLN. Itu melainkan sudah terjadi sejak lama.

"Sejak zaman Majapahit. Sudah sejak lama itu," kelakar Dahlan tanpa menyebutkan siapa pemimpin PLN pada saat terjadi kerugian negara itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement