REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pembela Muslim (TPM) menilai Polri harus lebih memastikan motif terduga teroris. Apakah benar mereka akan menyerang sejumlah obyek vital, seperti yang dikatakan Mabes Polri. Jangan-jangan, TPM menduga, motif yang dipaparkan Polri adalah kebohongan.
Ketua TPM, Mahendradata, mengatakan cerita-cerita bahwa teroris akan menyerang dan mengebom maka perlu diklarifikasi sekali, karena sampai di pengadilan berbeda. Seperti penangkapan insinyur di Cibiru, sampai sby bicara, katanya akan menyerang presiden. "Di pengadilan tidak ada," jelasnya saat dihubungi, Ahad (28/10).
Dia menyatakan Selama ini masalah teroris selalu satu suara. Pengacara susah masuk ke dalam pemeriksaan. Walaupun keluarga minta ke TPM, tapi ternyata terduga teroris tiba-tiba sudah memiliki pengacara lain.