REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universita Gadjah Mada, Ary Dwipayana menyatakan target Partai Golkar meraih 30 persen suara di Pemilu legislatif bisa saja terwujud. Semua tergantung pada dinamika politik yang terjadi di internal maupun eksternal Partai Golkar. "Target 30 persen suara lumayan tinggi tapi bisa saja dicapai," kata Ary saat dihubungi Republika, Senin (29/10).
Ary menyatakan peluang Partai Golkar mewujudkan target politiknya di Pemilu 2014 bergantung pada jumlah partai politik peserta Pemilu. Semakin banyak partai politik yang mengikuti Pemilu semakin berat bagi Golkar meralisasikan targetnya. "Perolehan suara akan semakin besar bila peserta Pemilu semakin sedikit," ujar Ary.
Ary menduga target yang ditetapkan Partai Golkar merujuk pada hasil verifikasi administrasi KPU. Dari 16 partai politik yang lolos verifikasi administrasi KPU, Golkar memperkirakan hanya ada sekitar 9 partai politik yang lolos verifikasi faktual KPU. "Saya kira hitung-hitungan Golkar terkait verifikasi faktual KPU," katanya.
Perolehan suara Partai Golkar di Pemilu Legislatif 2014 juga dipengaruhi dinamika yang terjadi di tubuh Partai Demokrat. Menurut Ary berdasarkan hasil survei, konstituen Demokrat yang kecewa pada partai cenderung mengalihkan suara mereka ke Partai Golkar. Andaikata Demokrat gagal memperbaiki citra mereka di Pemilu 2014, maka kemungkinan Golkar memperoleh 30 persen suara semakin besar.
Terkait peluang Abu Rizal Bakrie (Ical)memenangkan Pemilu Presiden 2014, Ary menyatakan salah satu kunci kemenangan Ical adalah soliditas di internal Golkar. Kemenangan Partai Golkar dan Ical pada akhirnya sangat ditentukan pada kemampuan partai menghadapi Pemilu 2014. "Peluang Ical semakin besar bila mampu meredam friksi di internal partainya," tandas Ary.