REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Dua kapal perang Iran meninggalkan pelabuhan Sudan Rabu (31/10) setelah sempat merapat pascatuduhan Israel bahwa Iran membuat pabrik senjara di Sudan.
Khartoum menuduh Israel mengirimkan empat radar antipesawat untuk menyerang pabrik militer di Yarmouk dekat ibu kota (23/10) tengah malam. Lima hari setelah serangan Israel tersebut, dua kapal perang Iran merapat di pelabuhan untuk memberikan dukungan moril kepada Sudan.
Kapal "Shahid Naqdi" melewati Laut Merah untuk menyampaikan pesan perdamaian dan memberikan keselamatan di laut dalam memerangi terorisme seperti dilaporkan kantor berita Iran, IRNA.
Sebalumnya dilaporkan dua orang tewas dalam sebuah kebakaran di pabrik senjata Yarmouk pekan lalu. Pejabat Sudan mengatakan empat pesawat militer menyerang Yarmouk dan menuduh Israel berada di belakangnya. Sebuah senyawa pabrik meledak dan terbakar dan Israel menuduh Iran telah memproduksi senjata kimia di sana.
Namun Kementerian luar negeri Sudan membantah Iran terlibat dalam aktivitas di pabrik militer Yarmouk dan menuduk Israel menyebarkan kebohongan demi menyerang Sudan.