Kamis 01 Nov 2012 17:24 WIB

Mereka yang Hafal Alquran (3-habis)

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Chairul Akhmad
TGH Muhammad Zainul Majdi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
TGH Muhammad Zainul Majdi

TGH Muhammad Zainul Majdi

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB)

 

Dalam pandangan Tuan Guru H Muhammad Zainul Majdi MA yang juga Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), membaca dan berusaha menghafal Alquran penting sekali.

Menurutnya, untuk memahami tuntunan Nabi Muhammad SAW terkait dengan Alquran, maka menghafal Alquran termasuk bagian dari pengkhidmatan (berkhidmat) kepada Alquran.

''Jadi, jangan sampai menghafal ayat-ayat Alquran hanyalah sekadar iseng-iseng saja,'' ujarnya.  Tuan Guru yang telah menghafal Alquran sejak nyantri di Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan di Lombok Timur itu, kurang lebih selama enam tahun menempuh pendidikan Tsanawiyah hingga Muallimin.

''Sesungguhnya tidak sulit menghafal Alquran itu. Kalau pun ada, itu terjadi pada muraja'ah (mengulang) atau istirja' (mengembalikan memori),'' jelasnya.

Belum lama ini, Tuan Guru menjalani ujian di Universitas Al-Azhar dalam bidang tahfiz Alquran sebanyak 12 juz. Ia mengakui, yang paling sulit adalah pada ujian lisan, karena harus langsung menjawab dan hampir tidak ada waktu untuk berpikir.

 

Lantas, kapan Tuan Guru memilih waktu tepat untuk menghafal Alquran di tengah kesibukannya sebagai orang nomor satu di Nusa Tenggara Barat?

''Selain ba'da shalat, saya sering memilih waktu di kendaraan dalam perjalanan ke berbagai daerah untuk menghafal Alquran mengikuti tilawah dari beberapa qori seperti Hudzaifi dan Abdul Basith,'' tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement