REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Garuda Indonesia mengirimkan air zamzam lebih banyak dibanding jumlah jamaah haji yang pulang. Menurut Koordinator Baggage Handling Garuda Indonesia, Yudi Dewanto, jika air zamzam dibuat pas sesuai jumlah jamaah, dikhawatirkan ada jamaah yang tidak mendapatkan air zamzam.
“Karena bisa jadi, saat tiba di Indonesia, ada air zamzam yang bocor atau hilang. Jadi memang sengaja dikirim berlebih dari sini,” kata Yudi Dewanto di Madinatul Hujjaj (Asrama Haji Indonesia) di kawasan Sarafiya, Jeddah, beberapa waktu lalu.
Kelebihan galon air zamzam tersebut, dikirimkan pada setiap penerbangan. Misalnya, untuk penerbangan ke Jakarta, pesawat dinaiki 448 penumpang. Tapi, jumlah jeriken air zamzam yang dikirimkan bersama pesawat itu berjumlah 456. Atau, penerbangan ke Solo, jumlah penumpangnya 373 orang, tapi zamzam yang dikirimkan berjumlah 376.
Air zamzam ini, kata Yudi, sebenarnya gratis. Meski demikian, karena perlu di-packing lagi, ada sedikit biaya yang dikeluarkan. Air zamzam itu dikemas dalam kardus. Setiap kardus berisi dua galon. Bagi jamaah yang berangkat sendirian, harus membuka kardusnya di Tanah Air. “Tapi bagi jamaah suami-istri, tinggal mengambil satu kemasan kardus,” katanya.
Sebelumnya, Vice President Haji Garuda, Hady Syahrean, mengatakan Garuda menyediakan 130 ribu galon air zamzam sebagai hadiah bagi jamaah haji yang naik maskapai tersebut. Setiap galonnya berisi lima liter. Jumlah total galon air zamzam yang disediakan ini jauh lebih banyak dibanding jumlah jamaah haji yang naik Garuda, yaitu 112.473 orang.
Sementara itu, Senior Manager Hajj Policy and Planning Garuda Indonesia, Sofyan Anwar, mengatakan Garuda tidak mungkin menambah air zamzam setiap jamaah dari lima liter menjadi 10 liter, karena spesifikasi pesawatnya sudah berubah. “Sebagian besar pesawat yang digunakan telah mengalami perubahan seat configuration,” katanya di Posko Garuda di Hotel Elaf, Jeddah, kemarin.
Sebagai contoh, kata dia, untuk pesawat Air Bus 330-200 reguler, jumlah tempat duduknya hanya 255, yang terdiri atas 42 tempat duduk kelas bisnis dan 213 tempat duduk kelas ekonomi. Tapi, untuk penerbangan haji, tempat duduknya bertambah secara signifikan.
Karena itu, jika pesawat-pesawat Air Bus itu harus menambah air zamzam masing-masing lima liter, maka ada tambahan beban untuk setiap pesawat seberat 1,5 ton. Beban ini cukup signifikan. Selain lebih banyak memerlukan bahan bakar untuk membawanya, juga membahayakan keselamatan penerbangan.