REPUBLIKA.CO.ID, NEW JERSEY -- Kelangkaan bahan bakar menghantui warga di beberapa kota besar di New Jersey, Amerika Serikat (AS). Hantaman Badai Sandy yang meratakan negara bagian timur AS beberapa waktu lalu membuat pasokan bahan bakar sulit.
Bagi warga, persoalan bahan bakar ini adalah prioritas utama kebutuhan pascabadai. Antrean panjang dibeberapa depot bahan bakar (SPBU) mengular panjang setiap harinya. Banyak pengendara dan perorangan menghabiskan waktu seharian hanya untuk mendapatkan posisi terdepan dalam antrean.
Untuk mendapatkan beberapa galon bensin harus menunggu setidaknya sampai delapan jam. "Saya tidak punya kekuasaan. (rumahku) tenggelam, dan sekarang aku tidak punya gas," kata seorang Hakim Pengadilan Tata Usaha di New Jersey, Cari Rigo, seperti dikutip The Washington Post, Ahad (4/11).
Rigo mengatakan telah berkeliling kota dan menemukan tiga SPBU dengan situasi serupa. Dia terpaksa menggunakan bensin untuk mobilnya, setelah menciduk bahan bakar dari motor suaminya. Tidak dijelaskan beberapa titik yang terjadi antrean panjang.
Dia mengantre, karena putrinya yang berada di California mendesaknya untuk keluar dari New Jersey. "Tapi aku tidak punya bensin untuk sampai ke bandara."
The Washington Post melaporkan, baris antrian kendaran hampir sepanjang satu mil terjadi di Turnpike dan Garden State Expressway. Dikabarkan setengah dari jumlah SPBU yang berada di Jersey memiliki persedian bahan bakar, tetapi diperuntukan untuk pembangkit listrik.
Gubernur New Jersey, Chris Christie, sudah menanggapi situasi tersebut dengan melakukan penjatahan pembelian mulai Sabtu (3/11). Dia menginstruksikan melalui saluran berita agar pembelian bahan bakar menggunakan pola genap ganjil berdasar plat nomor kendaraan. SPBU hanya melayani pembelian bahan bakar bagi kendaraan berplat ganjil ditanggal ganjil, begitu juga sebaliknya.
Warga mengaku tidak mendengar instruksi itu. Warga mengaku tidak menonton televisi lantaran tidak ada listrik. Sebagian warga mengatakan tidak peduli dengan imbauan yang membingungkan tersebut.
BBC News mengatakan, di seputaran Kota Santiago masih porak poranda akibat badai. Lebih dari 300 tim ahli diberangkatkan untuk menangani kelangkaan listrik. Namun pemerintah mengatakan agar sekolah-sekolah menjadi prioritas utama pemulihan.