Senin 05 Nov 2012 13:19 WIB

Dahlan Batal Buka-Bukaan

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Dewi Mardiani
Dahlan Iskan
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Dahlan Iskan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dipanggil Badan Kehormatan (BK) DPR, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengurungkan niatnya untuk menyebutkan 10 nama pemeras BUMN. "Saya diminta tidak diungkapkan di sini," kata Dahlan Iskan setelah Rapat Tertutup dengan BK DPR, Senin (5/11).

Dahlan mengaku sudah menyerahkan nama, peristiwa, cara, nama pejabat BUMN yang diperas, dan nilai rupiah secara khusus ke BK. "Saya serahkan ke BK untuk membuka atau tidak nama-nama tersebut," kata Dahlan.

Menurutnya, laporan yang diberikan ke BK terkait tiga peristiwa yang hanya melibatkan dua nama anggota DPR. "Belum sekitar 10. Saya menyebut sekitar waktu itu, bisa saja 8, 9, 11," kata Dahlan. 

Meskipun nama-nama berikutnya tetap ditagih BK DPR, namun Dahlan kembali berjanji akan melengkapi nama-nama anggota DPR 'nakal' secara tertulis ke DPR, Rabu (7/11) mendatang.

Dahlan kembali menegaskan, tidak akan menyebutkan nama-nama DPR nakal yang dia serahkan ke DPR, karena dia masih berempati dengan mereka. "Jangan-jangan nama itu hanya pion atau suruhan, sebetulnya dia bukan pelopor. Karena itu saya serahkan ke BK," kata Dahlan.

Apakah BK akan mengumunkan dua nama tersebut atau tidak, Dahlan menyerahkan sepenuhnya ke BK. "Kita tidak tahu mekanisme di BK," kata Dahlan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement