Senin 05 Nov 2012 13:30 WIB

Penyakit Demam Kuning Mewabah di Sudan

Nyamuk Aides Aigepty
Foto: ketiksaja.com
Nyamuk Aides Aigepty

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Menteri Kesehatan Negara Bagian Darfur Barat, Sudan, Ahad (4/11), mengatakan 18 orang meninggal dan 40 orang lagi terserang penyakit demam kuning. Penyakit tersebut baru-baru ini menyebar di wilayah Darfur, demikian laporan Ashrouq Net.

"Demam kuning telah menewaskan 18 orang dan menulari 40 orang lagi di negara bagian tersebut," kata Menteri Kesehatan Negara Bagian Darfur Barat Ahmed Ishaq Yaqoup. Ia menambahkan sembilan sampel telah dikirim ke Khartoum untuk diperiksa.

Menteri tersebut menambahkan negara bagiannya berusaha menanggulangi penyakit itu melalui penyemprotan pestisida guna memerangi nyamuk, penyebar penyakit tersebut, dan memberi vaksinasi serta kelambu nyamuk. Dilaporkan Xinhua, Senin (5/11), dia mendesak warga agar segera melaporkan jika ada kasus baru.

Pada Rabu (31/10), Kementerian Kesehatan Sudan menyatakan 32 orang meninggal dan 50 orang lagi tertular penyakit demam kuning di Negara Bagian Darfur Selatan dan Tengah di negeri tersebut. Kementerian itu menyatakan telah melakukan tindakan yang diperlukan guna mencegah penyebaran penyakit tersebut dan mengurangi angka kematian melalui pembagian semua obat.

Demam kuning, yang juga dijuluki Yellow Jack, adalah sebuah penyakit virus demam berdarah akut. Virus itu adalah satu virus RNA sebesar 40 hingga 50 nm dengan indera positif dari keluarga Flaviviridae.

Virus demam kuning tersebut menular melalui gigitan nyamuk betina (nyamuk demam kuning, Aedes aegypti, dan spesies lain) dan ditemukan di kawasan tropis dan subtropis di Amerika Selatan dan Afrika, namun tidak di Asia.

Satu-satunya makhluk yang ditunggangi virus itu adalah primata dan beberapa spesies nyamuk. Penyakit tersebut diyakini berasal dari Afrika, kemudian dari sana menyebar ke Amerika Selatan melalui perdagangan budak pada abad ke-16.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement