REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli sangat menyarankan untuk menghindari satu perilaku tertentu jika Anda digigit nyamuk. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, saat Anda digigit nyamuk, serangga itu menyuntikkan air liur ke dalam tubuh melalui "belalai"-nya, bagian tubuh kecil seperti jarum yang menyedot darah.
Air liur tersebut mengandung antikoagulan yang menjaga darah Anda tetap mengalir sehingga serangga tersebut dapat memperoleh makanan yang cukup untuk bertelur. Racun dalam air liur tersebut diduga menjadi penyebab gigitannya terasa hangat dan gatal.
Direktur Laboratorium Parasitologi Klinis di Mayo Clinic dan juru bicara College of American Pathologists, dr Bobbi Pritt, mengatakan hal itu terjadi karena tubuh Anda meningkatkan respons imun terhadap air liur dan melepaskan gelombang histamin dan leukotrien. Reaksi ini bervariasi dari orang ke orang, dan serangga ke serangga. Itulah sebabnya beberapa orang mengalami pembengkakan dan nyeri yang signifikan, sementara yang lain hanya mengalami benjolan yang sedikit gatal.
Terlepas dari bagaimana Anda bereaksi terhadap gigitan nyamuk, dokter setuju bahwa ada satu hal yang tidak boleh Anda lakukan saat digigit, yaitu menggaruknya.