Senin 05 Nov 2012 15:09 WIB

Undian Berhadiah Dongkrak DPK Bank Permata

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Bank Permata
Bank Permata

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Permata menawarkan kembali undian berhadiah untuk nasabah guna meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK). Sejak diluncurkan pada Juni 2010, program undian berhadiah meningkatkan DPK hingga 75 persen pada September 2012. Undian berhadiah juga mampu meningkatkan dana murah (tabungan dan giro) Bank Permata hingga 71 persen pada periode Juni 2010-September 2012.

Direktur Retail Banking Bank Permata, Lauren Sulistiawati mengatakan pihaknya menyasar keluarga untuk menambah nasabah. "Dengan menempatkan nasabah dan keluarganya di dalam pusat kegiatan, kami berharap berbagai produk, layanan dan program yang kami berikan  dapat memenuhi kebutuhan nasabah dan keluarganya," ujarnya, Senin (5/11).

Hingga September 2012, DPK Bank Permata tercatat Rp 85,6 triliun atau meningkat 24 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Tabungan dan giro naik masing-masing sebesar 37 persen dan 34 persen menjadi Rp 18,9 triliun dan Rp 18,6 triliun.

Sementara itu, Deposito mencatat pertumbuhan sebesar 17 persen menjadi Rp 41,1 triliun. Rasio dana murah pun melonjak menjadi 44 persen dari total DPK pada September 2012. Pada September 2011, dana murah masih berkontribusi 40 persen pada DPK.

Untuk mendongkrak kembali dana murah, Bank Permata menawarkan undian berhadiah uang tunai dengan total senilai Rp 8 miliar. Selain melalui undian berhadiah, perseroan menawarkan hadiah langsung bagi nasabah baru yang membuka rekening dengan setoran awal minimal Rp 1 juta. Perseroan juga menawarkan bonus bunga 2 persen untuk penambahan saldo rata-rata rekening setiap bulan.

Di sisi lain, Kepala Bank Permata Syariah, Achmad Permana mengatakan unit usaha syariah juga berperan aktif dalam meningkatkan DPK perseroan. Nasabah syariah dapat menggunakan semua fasilitas perbankan yang dinikmati nasabah konvensional.

"Nasabah Syariah dapat menggunakan semua layanan dan fasilitas berbasis teknologi modern yang digunakan oleh nasabah konvensional," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement