Selasa 06 Nov 2012 07:30 WIB

Iran: Dialog Nasional di Suriah Langkah Besar

Helikopter Suriah. Ilustrasi.
Foto: ABC News
Helikopter Suriah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Menteri Luar Negeri Iran Urusan Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian mengatakan dialog nasional di Suriah adalah langkah besar ke arah pemulihan perdamaian dan kestabilan di wilayah itu, demikian laporan Press TV, Senin (5/11).

Iran menyoroti pentingnya penerapan penuh gencatan senjata di Suriah dan dialog nasional dengan kehadiran wakil dari seluruh rakyat dan pemerintah Suriah sebagai langkah penting menuju ketenangan bagi rakyat Suriah, dan perdamaian serta kestabilan di wilayah tersebut, kata Amir-Abdollahian sebagaimana dikutip.

Ia mengatakan campur tangan asing, dukungan bagi kelompok bersenjata yang tak bertanggungjawab dan upaya AS-Israel untuk menindas pemerintah serta rakyat Suriah merupakan masalah mendasar di negara Arab itu, kata laporan tersebut sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Selasa pagi.

Di Ibu Kota Qatar, Doha, kelompok oposisi Suriah --yang retak dan berada di pengasingan-- memulai pertemuan lima hari pada Ahad (4/11). Pertemuan tersebut didukung oleh Amerika Serikat, dengan harapan bisa merapatkan barisan guna mendepak Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Kelompok oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC) memulai perundingan empat hari pada Ahad di Doha, tempat Amerika Serikat dilaporkan berencana mendesak perombakan koalisi untuk menggulingkan Presiden Bashar.

Pertemuan tersebut ditujukan untuk mengubah oposisi itu menjadi wakil pemerintah di pengasingan setelah Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menuduh SNC tidak mencerminkan wakil kelompok oposisi.

Washington berusaha mengubah oposisi tersebut, dan pembangkang yang telah lama berjuang, Riad Seif, dilaporkan mungkin menjadi pemimpin pemerintah di pengasingan dengan nama "Prakarsa Bangsa Suriah (SNI)".

Seif dan sekitar 24 tokoh lain oposisi bertemu di Amman, Jordania, pada Selasa (30/10) dan mengajukan usul pembentukan badan baru, yang mewakili kelompok penentang Bashar.

Pertemuan Amman juga mendukung "usaha-usaha yang sedang dilakukan untuk membentuk satu badan politik yang bersatu bagi seluruh oposisi", kata satu pernyataan.

SNC muncul sebagai kelompok yang dapat diajak berunding oleh masyarakat internasional sejak badan itu didirikan sekitar enam bulan setelah aksi perlawanan meletus Maret 2011, yang menurut para pemantau telah menewaskan lebih dari 36.000 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement