Kamis 08 Nov 2012 18:53 WIB

Mencari 'Wajah Ramah' di Gedung Putih

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dewi Mardiani
Wall Street
Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Oktober 2012, Wall Street mengadakan penggalangan dana dari sejumlah orang kaya di Hilton, New York. Dana itu sebagai bentuk dukungan untuk menyokong kemenangan Mitt Romney sebagai presiden Amerika Serikat (AS) berikutnya.

Wall Street membuat taruhan besar untuk Romney. Menurut data Center for Responsive Politics AS, emiten sektor jasa keuangan, seperti perbankan, asuransi, dan real estate, mengucurkan 61 juta dolar AS untuk kampanye Romney. Mereka hanya memberikan 18,7 juta dolar AS untuk Barack Obama.

Karyawan sejumlah bursa yang mangkal di Wall Street menyumbang hampir 20 juta dolar AS. Sejumlah manajer investasi menyawer Romney hampir 94 juta dolar AS. Mereka terdiri dari Ken Griffin, Paul Singer, Robert Mercer, John Paulson, dan Joe Ricketts. Goldman Sachs tak ketinggalan memberi hampir 900 ribu dolar AS, sedangkan Obama hanya 136 ribu dolar AS.

Dukungan besar itu diberikan karena janji-janji kampanye Romney yang menggiurkan Wall Street. Salah satunya menyingkirkan undang-undang Dodd-Frank dari hukum otoritas bursa yang selama ini dipertahankan Obama. UU ini dinilai membatasi perusahaan-perusahaan masuk ke efek, misalnya membatasi pergerakan bank-bank besar yang berpeluang membuat spekulasi finansial.