REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Dua Presiden negara dengan penduduk mayoritas muslim, Susilo BambangYudhoyono dan Mahmoud Ahmadinejad, mengadakan pertemuan bilateral di Nusa Dua, Bali, Jumat (9/11).
Dalam pertemuan yang hanya bisa diliput sesaat untuk pengambilan gambar oleh para wartawan foto itu, keduanya saling memberikan pujian.
"Saya mendapat laporan dari Wakil Presiden, kalau pertemuan negara-negara Nonblok di Teheran beberapa waktu lalu berlangsung lancar dan sukses. Saya ucapkan selamat untuk Pak Presiden," kata SBY memulai percakapan.
SBY mengemukakan, dia merasa mendapat kehormatan atas kehadiran Ahmadinejad dalam Bali Democration Forum (BDF) V. Hal itu katanya, membuat BDF semakin berarti dan semakin kaya dengan nilai-nilai demokrasi.
Dalam pertemuan itu, kedua kepala negara didampingi sejumlah menterinya. Presiden SBY antara lain didampingi Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertambangan dan Energi Jero Wacik dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh.
Presiden Iran Ahmadinejad ketika mendapat kesempatan berbicara, memuji pelaksanaan BDF, sebagai ide yang segar dan luar biasa. Melalui BDF lanjutnya, setiap bangsa akan semakin kaya dengan ide dan pengalaman tentang demokrasi. "Demokrasi tumbuh di setiap bangsa dengan cara berbeda dan harus saling menghargai dan menghormati," katanya.
Sebelum bertemu dengan Ahmadinejad yang berlagsung sekitar 25 menit, SBY mengadakan pertemuan trilateral dengan Perdana Menteri Australia Julia Gillard, serta Pemimpin Timor Leste Xanana Gusmao.