REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengaku yakin dapat menang pada pemilukada Jawa Barat (Jabar) satu putaran. Selain percaya diri dengan sosok calon yang diusung, pertimbangan lain juga karena syarat pemenangan di Jabar yang hanya 30+1.
"Kalau dilihat dari tren dukungan, kami yakin selesai satu putaran. Itu juga untuk kepentingan efisiensi finansial maupun efisiensi politik,'' kata Anas di Surayaba, Jawa Timur, Ahad (11/11).
Dalam pemilukada Jabar yang akan digelar Februari mendatang, Partai Demokrat maju dengan mengusung Dede Yusuf dan Lex Laksamana. Selain Demokrat, pasangan ini juga didukung oleh Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dengan koalisi tersebut, maka pasangan Dede-Lex memperoleh dukungan sebanyak 46 kursi. Atau sekitar 46 persen dari jumlah 100 kursi DPRD Jabar.
Pemilukada Jabar, lanjut dia, berbeda dengan proses pemilihan gubernur di DKI Jakarta. Di ibukota itu, Demokrat yang juga berkoalisi dengan banyak partai tak mampu memperoleh kemenangan. Bahkan, pasangan Fauzi Bowo-Nachrawi Ramli yang merupakan incumben terpaksa harus bertarung dua putaran sebelum akhirnya menyerah dari pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
Anas pun merasa yakin pengalaman pahit di Jakarta tak akan terulang lagi. "Jakarta itu aturannya khusus, harus 50+1. Kalau Jabar cukup 30+1. Jadi saya yakin selesai," papar mantan Ketua Umum PB HMI tersebut.
Ia pun cukup percaya diri kalau Dede dan Lex akan dapat didukung rakyat untuk memimpin Jabar selama lima tahun ke depan. Pasalnya, keduanya dipandang sebagai pasangan yang serasi, saling melengkapi, punya komitmen idealisme, serta pengalaman di birokrasi mau pun pemerintahan.
Ditanya mengenai strategi yang akan diterapkan, Anas mengaku tak ada yang khusus. "Yang penting meyakinkan rakyat Jabar," jelasnya.
Meskipun begitu, secara pribadi diakuinya selalu ada komunikasi antara dirinya dengan pasangan calon. Yaitu untuk memberikan saran, masukan strategi pemenangan di lapangan. Ia juga memperkirakan kalau tim pemenangan pasangan sudah mempersiapkan strategi yang diperlukan. Yaitu, ramuan politik khusus sebagai bentuk upaya pemenangan.
Anas pun melihat semua pasangan calon lain sebagai lawan yang harus diperhitungkan. "Semua saingan harus dianggap berat, tak boleh dianggap enteng, dan di-underestimate. Tapi, sekali lagi, Dede-Lex itu kombinasi terbaik untuk Jabar," pungkas dia.