Senin 12 Nov 2012 19:49 WIB

Masih Diburu Pelaku Lain yang Melemparkan Bom ke Gubernur Sulsel

Rep: ani nursalikah/ Red: Taufik Rachman
Bom rakitan, ilustrasi
Bom rakitan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penyisiran terduga teroris di Makasar, Sulawesi Selatan sampai saat ini belum membuahkan hasil. Penyisiran tersebut merupakan bagian dari pengejaran dua terduga teroris terkait pelemparan bom kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, kemarin.

Kepala Bidang Humas Polda Sulsel AKBP Endi Sutendi mengatakan, kemarin memang dilakukan pencarian di daerah Moncongloe.  "Petugas sempat mengeluarkan tembakan dengan maksud agar terduga teroris keluar dari persembunyiannya dan menyerahkan diri," ujar Endi saat dihubungi, Senin (12/11).

Namun, sampai saat ini mereka belum berhasil ditangkap. Hasil penyisiran mulai malam dan pagi tadi didapatkan barang bukti berupa satu unit motor Honda Beat, dua buah kaos, helm dan potongan kunci.

Endi tidak menjelaskan lebih rinci mengenai fokus wilayah pencarian. Ia mengatakan semua masih dalam pengembangan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror. Polda Sulsel terus berkoordinasi dengan Densus.  

Dua terduga teroris ditangkap, Ahad (11/11) sekitar pukul 09.30 WITA di dua tempat berbeda di Makasar. Mereka adalah Awaludin (25 tahun) dan Andika (27). Menurut Boy, ada beberapa orang dalam pencarian yang terkait kelompok ini. Sementara ini, mereka dipastikan kelompok di luar jaringan pimpinan Santoso.

Awaludin yang berasal dari Mambi ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di Monumen Mandala, Makasar. Barang bukti berupa satu bom pipa, satu senjata api revolver dan lima butir amunisi berhasil diamankan dari dirinya. Ia adalah pria yang melempar bom rakitan ke arah Gubernur Sulsel saat acara gerak jalan santai, Ahad.  

Sedangkan Andika yang diketahui berasal dari Bone ditangkap di sekitar Masjid Raya Larenkang, Makasar. Sebuah senjata api jenis FN disita sebagai barang bukti.

"Rencana aksi teror telah diketahui oleh tim dari hasil investigasi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar, kemarin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement