REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun baru hijriyah atau tahun baru Islam bagi mantan wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) merupakan momentum untuk perubahan. Pergantian tahun di tahun baru Hijriah hendaknya dimaknai seebagai peringatan untuk melakukan perbaikan.
Ketua Dewan Masjid Indonesia tersebut mengimbau pada setiap umat Muslim untuk introspeksi diri dan mulai berubah ke arah kebaikan. Kalau ingin mencapai derajat tertentu, menurut JK, harus beranii untuk berubah.
"Peringatan yang melambangkan bahwa untuk mencapai sesuatu harus ada perubahan," kata dia di Jakarta, Selasa (13/11).
JK menambahkan, umat Islam harus berkaca pada umat terdahulu yang sudah melakukan hijrah. Dengan hijrah, berarti ada keinginan untuk memerbaiki diri.
Sementara itu, Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan mengatakan, hijrah adalah perpindahan. Artinya perpindahan ke arah kebaikan. Salah satu contoh riilnya, kata dia, adalah perubahan yang sifatnya lebih mencintai lingkungan.
Misalnya, dulu suka menebang pohon, sudah mulai membiasakan diri untuk menanam pohon. "Hijrah itu ditandai dengan perpindahan rasul. Setiap orang harus mulai hijrah ke arah perbaikan," kata dia.
Selain itu, hijrah dari sisi kehutanan juga bisa dilakukan dengan tidak membiarkan lahan kritis dengan menanaminya pohon. Juga kebiasaan yang dulu terbiasa dengan lingkungan kotor sudah mulai berubah ke menyukai kebersihan. Kementerian Kehutanan juga sudah mulai berpindah untuk menciptakan lingkungan yang hijau.