REPUBLIKA.CO.ID, LONDON (Reuters)- Polisi Inggris sedang menginvestigasi bagaimana penyusup menerobos keamanan The Tower of London (Menara London) dan mencuri satu set kunci, salah satu objek perhatian turis dan rumah mahkota perhiasan.
Kunci-kunci menuju jembatan angkat Menara dan ruangan lain telah diganti dan "prosedur pendisiplinan staf sedang berlangsung" setelah seorang pria tertangkap memasuki wilayah tanpa izin di awal 6 November dan dikawal keluar dari bangunan menara, berdasarkan pernyataan kerajaan.
Kunci yang dicuri tidak menyediakan akses ke Menara, anggota Historic Royal Palaces mengatakannya. Tapi pengelola dan pengawas bangunan mengakui ada kesalahan dalam penjagaan.
''Sistem dan prosedur keamanan kami kuat. Bagaimanapun dalam kejadian ini, prosedur kami tidak termasuk untuk standar yang diharapkan'', katanya.
Menara London dibangun di masa William The Conquerer/(William Sang Penakluk) pada 1080-an dan telah digunakan oleh Raja-Raja Inggris sebagai rumah, tempat eksekusi dan penjara untuk pengkhianat. Henry VIII mengeksekusi Anne Boleyn disini.
Mahkota perhiasan yang dipamerkan di istana termasuk mahkota emas murni dengan berat diatas 2 kilogram (4,4 lb) dan berlian Koh-i-Nur/105 karat ("Mountain of Light" atau Mahkota Cahaya).
Juru bicara polisi mengatakan kejadian ini sedang dalam penyelidikan.
Staf Menara secara tradisional berasal dari petugas upacara, yang dikenal dengan Yeoman Warders atau Beefeaters. Dulu mereka adalah pasukan bersenjata Inggris yang memiliki gabungan tunik emas dan merah menyala yang menjadi salah satu simbol ibukota yang terkenal.
Sipir penjara memberi tur dan mengawasi upacara kunci, cara penguncian tradisional menara London yang berlangsung di tiap malam, tanpa kesalahan, selama hampir 700 tahun. Prosesi ini menarik perhatian para turis.
Seorang sipir muda pernah menggagalkan pencurian yang lebih berani pada 1671, ketika sekelompok pencuri mencoba lari dengan mahkota permata dengan cara menyelundupannya di bawah jubah dan celana mereka.