REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengimbau para camat dan lurah agar lebih sering turun ke lapangan sehingga menguasai permasalahan.
"Saya ingin agar para camat dan lurah ikut bergerak mengatasi problem-problem rakyat. Bergerak itu maksudnya turun ke lapangan, sehingga mengerti masalah dan bisa menemukan solusinya," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut Jokowi, anggaran yang ada di kelurahan atau kecamatan tidak bisa dibilang kecil karena mencapai Rp 3,5 miliar. Selain itu, masih ada anggaran kantor dan pembinaan daerah.
"Anggaran di kelurahan dan kecamatan ini besar, ada yang Rp 2,5 miliar, Rp 3 miliar, bahkan sampai Rp 3,5 miliar. Seharusnya, dengan anggaran sebesar itu, para camat dan lurah mampu melaksanakan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan rakyat," ujar Jokowi.
Dengan anggaran yang ada, Jokowi juga memintar camat dan lurah agar memperbanyak aksi-aksi di lapangan, seperti melakukan pembinaan wilayah, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Masyarakat membutuhkan perhatian dari kita. Tahun depan, kemungkinan akan ada kenaikan anggaran sekitar Rp 3,5 miliar. Saya harap kinerjanya lebih baik dan rampung," kata Jokowi.
Jokowi menuturkan aksi-aksi di lapangan yang dapat dilakukan oleh para camat dan lurah tersebut diantaranya bersama warga membersihkan selokan-selokan kecil di sekitar tempat tinggal.
"Membersihkan selokan adalah masalah kecil, tidak perlu sampai Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI turun tangan. Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW) bisa mengajak warga untuk mengerjakannya," tutur Jokowi.
Jokowi berpesan kepada para lurah dan camat agar membiasakan diri untuk rutin melakukan tinjauan lapangan, sehingga dapat selalu bersentuhan dengan masyarakat sekaligus mengerti permasalahan.