Selasa 20 Nov 2012 16:26 WIB

Enam Helikopter TNI Bersiaga di Kutai, Ada Apa?

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (dua kanan), meninjau kesiapan pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI Angkatan Darat (AD) di lapangan Monas, Jakarta, Kamis (4/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (dua kanan), meninjau kesiapan pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI Angkatan Darat (AD) di lapangan Monas, Jakarta, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SANGATTA---Enam helikopter milik TNI AD masih tetap siaga mendukung kampanye militer dalam rangka Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2012 yang masih berlanjut di kawasan pegunungan dan perairan Sekerat Bengalon-Kaliorang, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

"Keberadaan enam helikopter itu untuk mendukung lima pilar selama Latgab TNI tingkat Brigade yang merupakan Kampanye Militer," kata Kasiops Kapten Pnb Feri Eko, Selasa.

Menurut dia, ada lima pilar tugas penting yang dikendalikan melalui Posko di Sangkima, dalam rangka mendukung operasi dan kampanye militer, seperti mendrop bahan makanan, evakuasi dan komando pengendalian.

Keenam unit helikopter TNI AD yang tetap siaga di Desa Sangkima, Kutai Timur, itu adalah Jenis Bell 412 dan MI 35, MI 17 milik TNI AD yang didukung 104 prajurit TNI AU dan TNI AD.

Menurut Kasiops Kapten Pnb Feri Eko, ada berapa manuver seperti angkut logistik (tarlog) yakni mendrop bahan makanan ke pasukan terdepan, kemudian Komando dan Pengendalian (Kodal) yang memakai unsur pimpinan untuk mengendalikan pasukan di lapangan.

Kemudian mengevakuasi korban perang untuk dipindahkan ada bagian belakang hingga dilakukan pemindahan korban perang ke rumah sakit terdekat atau rumah sakit TNI. Kemudian bantuan tembakan, bantuan serang heli MI-35 dan muatan luar.

"Posko Sangkima ini siaga penuh selama 24 jam, jadi kapanpun dihubungi dan dimintai dukungan sudah siap siaga," ujar Kapten Pnb Feri Eko didampingi Lettu Pnb Wendri Ekananda, menambahkan.

Ia mengatakan, dari enam unit helikopter yang ditempatkan di Sangkima, Kutai Timur, semuanya dalam kondisi siap terbang dan telah memiliki jam terbang yang sangat tinggi pula.

Misalnya, BELL-412 HA-5515, telah memiliki jam terbang sebanyak 346.66 menit jam terbang dab BELL-412 dengan nomor penerbangan HA-5162 sudah terbang selama 177,39 menit jam terbang. Kemudian MI-17 nomor penerbangan V5 HA-5141 sudah terbang selama976.30 menit jam terbang.

Kemudian MI 35-P dengan nomor penerbangan HA-5152 jam terbang sudah mencapai 277.74 menit jam terbang, dan nomor penerbangan HA-5153 sudah terbang sebanyak 222.50 menit jam terbang.

Sedangkan MI-35 dengan tiga kru perwira persenjataan teknis dengan 8 prajurit memiliki panjang 17,5 meter, bermesin 2 x Isotop TV3-117 turbin 1.600 KW, memiliki kecepatan maksimum 335 km/jam dengan jarak jangkau 450 kilometer, mampu membawa senjata 30 mm Yakushev-Borsov multi barrel marchine gun.

Pantauan ANTARA di Lapangan Golf Sangkima Pertamina EP, lokasi yang menjadi pangkalan helikopter selama Latgab TNI 2012, para kru nampak sibuk mengecek seluruh bagian pesawat mulai ban, ekor hingga pengecekan tempat roket dan peluru-peluru yang akan ditembakkan ke sasaran.

"Hari ini dicek kondisinya, karena rencananya Rabu (21/11) akan melakukan serangan melalui udara ke darat untuk melumpuhkan musuh yang bersembunyi di kawasan gunung Sekerat," kata salah satu personel Helikopter, yang tidak bersedia disebut namanya.

Kampanye militer yang dilakukan TNI seperti Operasi Dukungan Udara/Pengintaian Udara, Operasi Pasukan Khusus, Operasi Laut Gabungan, Operasi Amfibi, Operasi Lintas Udara, Operasi Pendaratan Administrasi, Operasi Darat Gabungan dan Operasi Teritorial. Operasi Intelijen Taktis, Operasi Dukungan Udara/Operasi Perebutan Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement