Rabu 21 Nov 2012 22:57 WIB

Apindo Peringatkan Jumlah Perusahaan Ancam Tutup Bisa Bertambah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Suasana kerja di salah satu pabrik susu bubuk (ilustrasi).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Suasana kerja di salah satu pabrik susu bubuk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aksi buruh yang terus berlanjut dianggap menyebabkan penyerapan tenaga kerja melambat dan tidak bisa dielakan lagi. Business Development Director Apindo Training Center (ATC) Muhammad Aditya Warman mengatakan itu di Jakarta, Rabu (21/11).

Ia menyebut ada sepuluh perusahaan mengancam tutup. Dari sepuluh perusahaan itu bersama value chainnya menyerap lebih dari 10 ribu buruh. "Jumlah ini akan terus bertambah bila tidak mendapat perhatian khusus pemerintah," katanya.

Aditya mengatakan kondisi pasar kerja Indonesia telah memperlihatkan perkembangan yang cukup berarti dengan penurunan pengangguran setiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran Indonesia per Agustus 2012 menurun menjadi 6,14 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 6,56 persen.

Jumlah pengangguran Indonesia masih tersisa 7,24 orang. Memasuki 2015 ditargetkan penurunan hingga 5,1 persen.

Tetapi, kata Aditya, semua itu akan menjadi buram bila kondisi carut marut perindustrian dibiarkan terus tejadi. "Akibatnya Indonesia sebagai surga bagi investasi akan semakin jauh dari persepsi investor asing," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement