Rabu 21 Nov 2012 23:08 WIB

Israel Terus Menyerang, Internasional Gencarkan Lobi

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka yang hancur diserang Israel, di dekat lapangan Kota Gaza, Senin (19/11).
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Warga Palestina meninggalkan rumah mereka yang hancur diserang Israel, di dekat lapangan Kota Gaza, Senin (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pertempuran terus berkobar di kedua sisi perbatasan Gaza. Kehadiran tokoh-tokoh internasional di Yerussalem untuk membahas gencatan senjata tidak digubris kedua pihak. Korban tewas terus meningkat kebanyakan adalah warga sipil.

Satu ledakan bom juga menghantam bus di Ibu Kota Tel Aviv Rabu (21/11) siang waktu setempat. Tidak ada korban tewas saat bus komersil tersebut meledak, namun setidaknya sepuluh penumpang mengalami luka bakar serius. Seorang saksi mengatakan, bus penumpang putih dengan blok biru di bagian bawahnya itu meledak saat hendak melintas di markas militer ibu kota.

CNN News menampilkan video bus yang terlihat masih utuh namun berantakan dan mengeluarkan asap putih. Warga ibu kota tampak berkeliaran lantaran panik. "Bus itu benar-benar terbakar," saksi tersebut mengatakan melalui Radio Angkatan Darat Israel, seperti dikutip BBC News, Rabu (21/11).

Saksi mengatakan melihat seorang pria meninggalkan benda dalam bus tersebut. Saksi tidak menjelaskan ciri pria tersebut, namun pria tersebut dikatakan lari. Layanan darurat mengatakan lima korban mengalami kritis. "Satu bom lainnya gagal meledak,'' Juru Bicara Perdana Menteri Israel, Ofir Gendelmen menambahkan.

Juru Bicara Hamas Sami Abu Zuhri mendukung aksi peledakan tersebut, namun menolak untuk bertanggungjawab.Sementara itu serangan jet tempur Israel masih mengintai dari langit Gaza sejak Rabu (14/11) lalu. Selama hampir sepekan militer Israel itu telah memuntahkan tidak kurang dari 1.500 rudal.

Kapal Perang Israel di Laut Gaza juga ikut membantu serangan, sedangkan ratusan artileri parkir berjejer siap memasuki wilayah blokade.Departemen Pertahanan Israel mengatakan, Selasa (20/11) Pillar of Defense belum dituntaskan.

Operasi berdarah tersebut kembali menyisir di atas Gaza, membombardir ratusan titik serangan. CNN News mengatakan menjelang Rabu (21/11) dini hari, rudal menghantam beberapa infrastruktur milik pemerintahan. Jet tempur meruntuhkan Departemen Keamanan Dalam Negeri Gaza yang diduga pusat kendali roket sayap bersenjata. Serangan rudal juga menghantam bangunan stasiun berita milik AFP.

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement