Sabtu 24 Nov 2012 11:20 WIB

Banjir Pesanggrahan Belum Surut, Warga Masih Mengungsi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Fernan Rahadi
Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir akibat luapan sungai Pesanggrahan yang melanda wilayah Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan masih belum surut. Sejumlah warga setempat masih berada di pengungsian karena masih khawatir dengan ancaman banjir tersebut. 

Salah satu warga, Hamidah, sudah dua hari tinggal di pengungsian di Masjid Jami Al-Umariyah. Genangan air di kediaman ibu dua anak ini belum juga surut.

"Kalau siang gini sih air udah lumayan turun, tapi nanti kalau sore hujan biasanya naik lagi," ujar Hamidah kepada Republika, Sabtu (24/11).

Hamidah mengatakan, bantuan logistik makanan dan air bersih di pengungsian sudah mencukupi, begitu juga bantuan selimut, kasur, dan pasokan air minum. Selain itu, bantuan susu formula untuk bayi dan popok juga belum didapatkan.

Sebelum banjir datang, lanjut Hamidah, dirinya dan warga lainnya sudah mendapatkan peringatan sehingga warga bisa menyelamatkan barang-barang berharga dan membawa pakaian untuk mengungsi.

"Sejak dikasih kabar peringatan aja, saya udah panik dan gak tenang, anak-anak juga pada gak bisa tidur," ujarnya

Sampai saat ini sakit yang diderita oleh para pengungsi rata-rata adalah demam dan gatal-gatal. Pasokan obat dan petugas kesehatan sudah disiapkan untuk membantu warga yang sakit.

Dr Nita, salah satu petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan, mengatakan, petugas gabungan dari Kelurahan dan Kecamatan Pesanggrahan disiagakan untuk memeriksan kesehatan para pengungsi. Tim kesehatan dibagi menjadi tiga shift dan melakukan patroli di setiap pengungsian.

"Sampai saat ini belum ada pengungsi yang menderita sakit parah, rata-rata mereka pusing, demam, kelelahan, dan ada juga yang mengeluh gatal-gatal," ujar Nita.

Terkait dengan persediaan obat-obatan, Nita mengatakan bahwa pihaknya sudah menyediakan berbagai macam obat-obatan untuk warga yang sakit. Selain itu, mobil ambulans juga sudah disediakan untuk berjaga di sekitar lokasi pengungsian.

Pantauan Republika, arus air di Kali Pesanggrahan masih cukup deras dan tinggi. Genangan air di sekitar komplek IKPN Bintaro saat ini ketinggiannya sudah mulai berkurang. Sejumlah warga tampak membersihkan rumah dan barang-barang mereka dari lumpur.

Sementara itu, di pos pengungsian masih ramai dihuni oleh warga, yang terdiri dari lansia, wanita, dan anak-anak. Warga yang mengungsi hanya tidur dengan alas yang seadanya yakni dengan tikar ataupun kasur lipat.

Berkantung-kantung sampah bekas makanan dan minuman tampak menumpuk di sekitar pengungsian. Belum ada petugas kebersihan yang mengangkut sampah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement