REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Mufti Besar Arab Saudi mengeluarkan pengutukan terhadap demonstrasi yang menyalahkan Iran atas kerusuhan di kalangan Muslim Syiah di negara Jazirah Arab.
"Teluk Arab dijadikan sasaran serangan yang berusaha mencemarkan agama dan menghilangkan kepentingan material serta kekayaan yang dimilikinya," kata Sheikh Abdulaziz bin Abdullah Ash-Sheikh dalam khutbah Jumat di Riyadh, sebagaimana dikutip surat kabar Al-Watan.
Ash-Sheikh memperingatkan rakyat agar tidak mengikuti "musuh" yang mengajak mereka melancarkan protes, dan mengatakan mereka bermaksud memecah-belah rakyat di wilayah tersebut, demikian laporan Reuters.
Kerusuhan telah meletus di kalangan warga mayoritas Syiah di Bahrain dan minoritas Syiah di Arab Saudi Timur dalam dua tahun belakangan.
Pemerintah Sunni telah berulangkali menuduh negara Syiah, Iran, yang membantah terlibat dalam protes tersebut.
Ketegangan juga tinggi karena program nuklir Iran, yang jadi sengketa dan dikhawatirkan penguasa Teluk dapat membantu Iran memiliki senjata nuklir.
Dinasti As-Saud memerintah melalui persekutuan dengan tokoh agama yang mendukung keluarga kerajaan dan memiliki pengaruh luas di kalangan masyarakat Arab Saudi.
Al-Watan mewartakan Ash-Sheikh juga mengecam apa yang ia sebut "saluran satelit yang menyiarkan kejahatan" dan mendesak pemiliknya agar menggunakan saluran itu untuk mendorong keamanan dan mematuhi penguasa di negara mereka.