REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan sejak beberapa hari terakhir wilayah Riau dilanda fenomena pusaran air tertutup.
Analis lembaga pengamat cuaca BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi, mengatakan fenomena pusaran air tertutup itu yang pada akhirnya menyebabkan hujan di beberapa wilayah Riau berintensitas deras.
"Kondisi ini sudah terjadi sejak Jumat (23/11) dimana mengakibatkan beberapa wilayah Riau menjadi sulit dideteksi terkait intensitas hujannya. Kalau harusnya hanya dilanda hujan ringan, itu menjadi deras secara tiba-tiba,'' katanya.
Slamet menuturkan intensitas hujan tidak hanya berubah tiba-tiba dari ringan menjadi deras. Hujan juga turun dengan disertai angin kencang. Fenomena alam yang merugikan lingkungan dan masyarakat itu, demikian Slamet, juga disebut sebagai fenomena 'Edy'.
Peristiwa ini membentuk suatu pola konvergensi atau pengumpulan masa udara di suatu wilayah tertentu.
"Atas kondisi demikian, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berada di lokasi rawan bencana untuk bisa mewaspadai banjir dan longsor," katanya.